Bursa Asia Mixed, Apresiasi IHSG Mulai Terbatas

Petugas kebersihan mengelap layar lebar yang menampilkan pergerakan IHSG di Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal masih berpotensi untuk melanjutkan apresiasi. Namun, penguatan IHSG mulai terbatas, dan breakdown dari level MA5. Sementrara itu, indicator stochastic mulai berada di level overbought.
Tim riset Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 5 September 2024, IHSG akan menjelajahi level support 7.620, dan resistance level 7.735. Katalis penguatan IHSG didorong penurunan yield treasury US.
Beberapa saham memiliki potensi naik pada beberapa hari mendatang antara lain Barito Pacific (BRPT), Intiland Development (DILD), Metrodata Electronics (MTDL), dan Midi Utama (MIDI).
Menyudahi perdagangan Rabu, 4 September 2024 menanjak 0,74 persen menjadi 7.672. Penguatan IHSG dipimpin saham-saham sektor consumer cyclicals surplus 2,76 persen, dan healthcare melejit 1,61 persen. Sementara itu, asing membukukan net buy Rp151,62 miliar.
Saham aling banyak dibeli investor asing antara lain BBCA, BREN, BMRI, BBNI, dan ISAT. Katalis penguatan IHSG masih didorong sentimen dari luar negeri. Yaitu, berupa rilis data ISM Manufaktur PMI US periode Agustus 2024 tumbuh di bawah konsensus pasar.
Sementara itu, mayoritas indeks utama bursa Amerika Serikat (AS) ditutup mixed. Sementara rilis JOLT’s job openings tercatat menurun pada Juli 2024 sebesar 7.672 juta dibanding edisi Juni 2024 di kisaran 7.91 juta. Namun, factory order tumbuh di atas perkiraan consensus 5 persen mom pada Juli 2024.
Pagi ini, bursa Asia telah diperdagangkan mixed. Indeks Nikkei 225 diperdagangkan melemah 0,49 persen, dan indeks Kospi diperdagangkan menguat 1,24 persen. Pertumbuhan ekonomi Korea tercatat terkontraksi 0,2 persen secara kuartalan atau tumbuh 2,3 persen secara tahunan pada kuartal II-2024. (*)
Related News

IHSG Ditutup Naik 0,72 Persen, Ini Pendorongnya

PPATK Blokir 5 Ribu Rekening Terkait Judol Senilai Rp600 Miliar

Ekspor Industri Kerajinan pada 2024 Tembus USD679 Juta

Kejar Target Lifting, Bahlil Minta ENI Percepat Proyek Migasnya

Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Menguat

Orbit Zona Hijau, IHSG Jajal Level 6.800