Bursa Asia Orbit Zona Hijau, IHSG Berhasil Rebound?

Ilustrasi perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Dok/EmitenNews
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyudahi perdagangan Jumat, 14 Juni 2024 di zona merah. Itu setelah terpangkas 1,42 persen dengan bersandar di level 6.734. Koreksi IHSG menyusul risiko tinggi di tengah volatilitas rupiah, dan sentimen positif dari dalam negeri minim.
Beberapa sektor mengalami pelemahan di antaranya sector technology anjlok 2,23 persen, sector infrastructure melorot 2,03 persen, dan sector energy merosot 1,93 persen. Investor asing membukukan net sell pasar reguler Rp1,15 triliun. Saham paling banyak dijual investor asing BBRI, BMRI, dan TLKM.
Secara teknikal, Research Team Reliance Sekuritas memprediksi IHSG melanjutkan pelemahan dan breakdown dari level support. Indicator MACD dan stochastic bergerak pada area deathcross. Beberapa saham memiliki potensi naik antara lain INKP, BSDE, ENRG, CMRY, dan ASII.
Sementara itu, ketiga indeks bursa Amerika Serikat (AS) ditutup dizona hijau. Retail sales US pada Mai 2024 melambat dibanding bulan sebelumnya menjadi 2,3 persen YoY/0,1 persen MoM. Beberapa official The Fed menegaskan akan mengobservasi inflasi, dan ketenagakerjaan namun memungkinkan ada pemangkasan satu kali tahun ini.
Pagi ini, bursa Asia telah mengorbit zona hijau. Saat laporan ini ditulis, indeks Nikkei 225 menguat 0,69 persen, dan Indeks Kospi menanjak 1,03 persen. IHSG berpotensi mixed cenderung menguat di kisaran 6.690-6.735. Pasar akan mencermati rilis pertumbuhan ekspor-impor Indonesia pada Mai 2024 24. (*)
Related News

Produksi Migas PHE Tumbuh 5% dalam Tiga Tahun Terakhir

Perkuat Struktur, Kemenkeu Bentuk Tiga Unit Baru Strategis

RI-Singapura Gelontorkan USD10 Miliar Garap Energi Hijau

IHSG Ditutup Turun 0,68 Persen, 3 Saham LQ45 Ini Pemicunya

Pelanggan KA Panoramic Januari-Mei 2025 Bertambah 34,38 Persen

Kemenperin Inisiasi Siprosatu, Percepat Digitalisasi Industri Sawit