Buyback, Ultra Voucher (UVCR) Siapkan Rp20 Miliar
Pengurus Ultra Voucher menunjukkan sertifikat IPO dari Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Trimegah Karya Pratama alias Ultra Voucher (UVCR) menyiapkan anggaran maksimal Rp20 miliar. Dana tersebut diplot untuk aksi pembelian kembali saham alias buyback. Priode buyback mulai 21 November 2024 hingga 21 November 2025.
Buyback tidak melebihi 20 persen dari seluruh modal ditempatkan, dan disetor penuh perseroan, dan ketentuan paling sedikit saham beredar 7,5 persen dari modal disetor. Pelaksanaan buyback tidak mengakibatkan penurunan pendapatan, dan operasional perseroan.
Selanjutnya, hasil buyback senilai Rp3,5 miliar akan digunakan untuk program hak opsi saham karyawa atau ESOP. Lalu, sebesar Rp16,5 miliar akan dialokasikan sebagai saham treasuri perseroan. Tindakan itu, untuk mendongkrak stabilitas harga saham perseroan di masa mendatang.
Perseroan meyakini dengan keputusan itu, akan dapat memberikan kemampuan pengelolaan modal jangka panjang atas alokasi saham treasuri yang dapat dialihkan ketika mencapai nilai saham optimal di masa mendatang. Di mana, situasi dan kondisi tersebut dapat memberikan keuntungan bagi perseroan.
Selain itu, melalui pengalihan terhadap program hak opsi saham karyawan, perseoran berharap untuk dapat meningkatkan kinerja sumber daya manusia perseroan, loyalitas karyawan melalui pemberian apresiasi atas kepemilikan saham perseroan kepada para karyawan yang berhak sesuai dengan kriteria program.
Nah, untuk memuluskan rencana itu, perseroan akan meminta izin investor dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada Kamis, 21 November 2024 pukul 14.00 WIB. Peserta berhak ikut terlibat dalam rapat harus tercatat sebagai pemegang saham pada 29 Oktober 2024. (*)
Related News
BRI Tegaskan Dukungan Jangka Panjang Pemulihan Bencana Sumatera
Bank UOB Siapkan Penerbitan Obligasi Rp500 Miliar
IPCM Konsisten Beri Nilai Tambah, Dividen Interim Cair 15 Januari 2026
Kena Imbau OJK, OK Bank Kaji Beberapa Alternatif Penambahan Modal
Dicecar BEI Soal Kasus Laptop Kemendikbudristek, Zyrexindo Jawab Ini
Lanjutkan Hajatan Obligasi dan Sukuk, PNM Incar Rp2 Triliun





