EmitenNews.com—PT Cakra Buana Resources Energi Tbk gelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Pada aksi tersebut, Cakra Buana Resources Energi menawarkan sebanyak-banyaknya 783 juta lembar saham baru atau setara 16,26 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

 

Saham tersebut diterbitkan dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Melansir prospektus IPO perseroan, Selasa (20/12/2022), saham tersebut ditawarkan dengan harga Rp 100—110 per saham, Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar sekitar Rp 73,8 miliar hingga Rp 81,18 miliar.

 

Perseroan berencana mengalokasikan 40 persen dana hasil IPO untuk mendukung rencana pembiayaan belanja modal (capital expenditure/capex) berupa penambahan satu set kapal tug & barge berukuran 300 ft. Sisanya sekitar 60 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pendukung kegiatan operasional secara umum.

 

Bersamaan dengan penawaran perdana saham, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.328.400.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 34,96 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

 

Waran seri I ini diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal penjatahan. Nantinya, setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak memperoleh sembilan waran seri I, di mana setiap waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I ini mempunyai jangka waktu selama dua tahun.

 

Harga pelaksanaan untuk waran seri I adalah sebesar Rp 25–400, yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu enam bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yang berlaku mulai 5 Juli 2023 sampai dengan 3 Januari 2025.

 

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi PT RHB Sekuritas Indonesia. Calon emiten Angkutan Laut Dalam Negeri Untuk Barang Umum tersebut, rencananya, 40 persen dana dari hasil IPO untuk belanja modal seperti pembelian 1 kapal tunda dan barge dengan ukuran 300 kaki. Sedangkan 60 persen dana hasil IPO untuk modal kerja seperti pembelian bahan bakar, sewa kapal, dan biaya yang timbul akibat operasional perseroan.

 

Untuk diketahui, perseroan dengan pemegang saham pengendali Suganto Gunawan dan Suminto Husin Giman telah membukukan laba bersih sebesar Rp2,629 miliar setelah meraup pendapatan Rp12,071 miliar pada semester I 2022.