EmitenNews.com - IMR Asia Holding Pte Ltd menuntaskan akuisisi 77,7 persen saham Fortune Indonesia (FORU) senilai Rp45,29 miliar. Itu dengan mencaplok 361.500.000 helai pada harga pelaksanaan Rp125,31 per lembar. Transaksi telah rampung pada 7 Maret 2024.

Harga akuisisi tersebut jauh di bawah harga pasar saham Fortune di level Rp810. Artinya, IMR Asia mendapat harga diskon 84,52 persen. Nah, kalau IMR Asia Holding mau ambil untung, dengan melepas saham Fortune sesuai harga pasar saat ini, IMR Asia akan mengail untung Rp247,52 miliar.

Angka cuan itu muncul dari kalkulasi penjualan 361,50 juta saham Fortune dengan harga Rp810 per lembar senilai Rp292,81 miliar. Lalu, angka tersebut dikurangi dengan harga pembelian pada kisaran Rp125,31 per eksemplar sebesar Rp45,29 miliar. IMR Asia mencaplok Fortune dari entitas usaha Rajawali Group, Karya Citra Prima. 

Ya, dengan penuntasan transaksi itu, IMR Asia menjelma sebagai pengendali anyar Fortune Indonesia. Itu dengan menguasai 77,7 persen alias 361,50 juta lembar. Selanjutnya, Rajawali Group besutan Peter Sondakh harus merelakan posisi sebagai pengendali lawas. Kini saham Rajawali Group melalui Karya Citra Prima di Fortune tersisa 53.722.000 helai alias 53,72 juta lembar setara 11,55 persen. 

Maklum, sebelum akuisisi tersebut tuntas, Karya Citra Prima mengempit 415,22 juta lembar setara dengan porsi kepemilikan 89,25 persen. Selanjutnya, masyarakat - non warkat - Scripless menggenggam 50 juta saham Fortune Indonesia alias selevel dengan 10,75 persen. (*)