EmitenNews.com - Ketahanan sistem keuangan, khususnya perbankan, tetap terjaga. Bank Indonesia (BI) mencatat permodalan perbankan kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 27,44% pada Juli 2023.
Risiko kredit juga terkendali, yang tecermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) sebesar 2,51% (bruto) dan 0,80% (neto) pada posisi yang sama. Likuiditas perbankan pada Agustus 2023 terjaga, dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6,24% (yoy).
"Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi, yakni 26,49% pada Agustus 2023, sejalan dengan stance kebijakan likuiditas longgar Bank Indonesia," papar Gubernur BI, Perry Warjiyo, saat menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI pekan ini.
Perkembangan ini mengakibatkan suku bunga perbankan tetap rendah, dengan suku bunga deposito 1 bulan dan suku bunga kredit pada Agustus 2023 masing-masing sebesar 4,23% dan 9,34%. Hasil stress test Bank Indonesia menunjukkan ketahanan perbankan yang tetap kuat.
Perry menyatakan pihaknya akan terus memperkuat sinergi dengan KSSK dalam memitigasi berbagai risiko ekonomi domestik dan global yang berpotensi mengganggu ketahanan sistem keuangan dan momentum pertumbuhan ekonomi.(*)
Related News
Regal Springs Indonesia Komitmen Dukung Swasembada Protein 2026
Bank Mandiri Perkuat Strategi Pembiayaan Sektor Energi Terbarukan
Merger GoTo-Grab dan Isu Keterlibatan Danantara, Mari Dengar Rosan
Program BPBL Targetkan Elektrifikasi 5.758 Desa Belum Berlistrik
Produk Olahraga Indonesia Makin Kuat di Pasar Internasional
Wamenkeu: SMV Tak Semata Bertugas Cari Untung





