COCO Patok Right Issue Rp100 per Saham, Rasio 1:3, Ini Jadwalnya

Manajemen COCO ketika mencatatkan sahamnya di BEI.
EmitenNews.com - PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO), emiten pengolahan kakao nasional, mengumumkan rencana Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) II alias right issue.
Gendra Fachrurozi Corporate Secretary COCO dalam keterangan tertulisnya Rabu (1/10) menyampaikan bahwa right issue akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,67 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Dengan harga pelaksanaan Rp100, total dana yang ditargetkan mencapai Rp266,96 miliar.
Setiap pemegang 1 saham lama berhak membeli 3 saham baru atau Rasio 1:3 . Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD akan berlangsung pada 14–20 Oktober 2025 di Bursa Efek Indonesia.
Mahogany Global Investment Pte. Ltd, pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 61,12%, menegaskan akan menyerap seluruh haknya. Mahogany juga bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer) untuk membeli sisa saham yang tidak diambil pemegang saham lain, hingga maksimal 868,47 juta saham atau senilai Rp86,85 miliar.
Manajemen COCO menyampaikan bahwa dana hasil rights issue akan difokuskan pada belanja modal sebesar Rp85 miliar, termasuk pembelian mesin roasting, grinding, dan powder line untuk lini produksi midstream cocoa products (cocoa butter, cocoa cake, dan cocoa powder). Pengembangan fasilitas midstream ini ditargetkan mulai beroperasi pada semester II-2026, melengkapi produk hilir yang sudah ada.
Selain itu, sekitar Rp40 miliar akan dialokasikan untuk mendukung fasilitas produksi eksisting, seperti mesin pengemas, conveyor, mesin pendingin, sistem ERP, serta renovasi laboratorium riset & pengembangan. Adapun sisa dana akan digunakan sebagai modal kerja, termasuk pembelian bahan baku, pembayaran utang usaha, gaji karyawan, serta biaya riset dan operasional.
COCO optimistis ekspansi ini akan memperkuat rantai nilai produksi kakao dari hulu ke hilir, meningkatkan efisiensi, serta memperbesar daya saing di pasar domestik maupun global.
“Diversifikasi ke lini midstream merupakan langkah strategis agar kami memiliki kontrol kualitas yang lebih kuat sekaligus memperkuat fundamental bisnis jangka panjang,” jelas manajemen dalam keterangan resmi.
Jika realisasi dana tidak sesuai target, perseroan menyiapkan alternatif pendanaan lain melalui kas internal, pinjaman perbankan, maupun pembiayaan lembaga keuangan non-bank.
Dengan peluang permintaan global terhadap produk kakao olahan yang terus meningkat, COCO menilai rights issue ini akan membuka ruang pertumbuhan baru sekaligus mempertegas posisinya sebagai pemain utama industri kakao Indonesia.
Pada perdagangan hari ini Rabu (1/10) saham COCO naik 22 poin atau 5,12 persen ke level Rp452 per saham.
Adapun jadwal pelaksanaan sebagai berikut
Cum HMETD
• Pasar Reguler dan Negosiasi : 8 Oktober 2025
• Pasar Tunai : 10 Oktober 2025
Ex HMETD
• Pasar Reguler dan Negosiasi : 9 Oktober 2025
• Pasar Tunai : 13 Oktober 2025
Tanggal Pencatatan Pemegang Saham Yang Berhak atas HMETD (Recording Date) : 10 Oktober 2025
Distribusi HMETD : 13 Oktober 2025
Pencatatan HMETD di Bursa Efek Indonesia : 14 Oktober 2025
Periode Perdagangan HMETD : 14 – 20 Oktober 2025
Periode Pelaksanaan HMETD : 14 – 20 Oktober 2025.
Related News

Bank Raya (AGRO) Catat Lonjakan 300% Transaksi QRIS Ritel

Pengendali SAFE Rajin Jual Saham Saat Harga Naik, Ada Apa?

HILL Dilepas Lagi 16,2 Juta Lembar Saat Harga Naik

Pengendali GPRA Kembali Buang 125 Juta Lembar, Kenapa?

FITT Klarifikasi ke BEI, Pengendali Baru Bukan Afiliasi KOKA

Homeco Living (LIVE) Incar Penjualan Rp90M di IHLS EXPO 2025