Emitennews.com –PT Citatah Tbk memproyeksikan kenaikan Pendapatan sebesar 25% atau sebesar Rp345 miliar di akhir 2017.
Sebagai gambaran, tahun lalu Emiten pertambangan batu-batuan ini membukukan pendapatan sebesar Rp276 miliar. Optimisme dapat mendorong peningkatan pendapatan diharapkan dapat terealisasi di semester II tahun ini.
Pertimbangannya sejumlah proyek yang didapatkan perusahaan mulai memberikan kontribusi terhadap penjualan. Presiden Direktur PT Citatah Tbk Taufik Johanes menegaskan, penjualan terbesar masih dikuasai pasar domestik, sementara sekitar 17% diperuntukan untuk pasar ekspor.
Tercatat Malaysia dan Myanmar menjadi salah satu negara yang menyumbang paling besar terhadap penjualan perseroan. Tahun ini Perseroan membidik pasar ekspor ke Jepang dan Amerika Serikat agar dapat mendongkrak penjualan.
"Menurut kita di management tetap optimis untuk tahun 2017 dan di semester II kita sudah dapat proyek yang cukup banyak dan target 25 persen dari tahun sebelumnya"tutur Taufik Johanes di Jakarta (12/3).
Taufik menambahkan, sepanjang 2017 perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar USD 1 Juta, alokasi dana tersebut akan dipakai untuk mempersiapkan alat besar untuk operasional tambang yang ada.
Sedangkan untuk pendanaan berasal dari kas internal dan dari pinjaman leasing. Kinerja PT Citatah Tbk dikuartal I 2017 mengalami tekanan, Pendapatan emiten dengan kode saham CTTH ini turun 34% pada kuartal pertama 2017 menjadi Rp51,35 miliar dibandingkan Rp77,54 miliar pada periode yang sama 2016.
Berdasarkan laporan keuangan interim tidak diaudit perseroan yang berakhir pada 31 Maret 2017 dan 2016, terjadi penurunan laba kotor, laba usaha, dan laba bersih perseroan pada kuartal pertama tahun ini.
Laba kotor turun dari Rp28,3 miliar menjadi Rp21,75 miliar, laba usaha turun dari Rp9,9 miliar menjadi Rp8,5 miliar, dan laba bersih menjadi hanya Rp3,24 miliar dari Rp9,57 miliar di kuartal pertama tahun lalu.
Related News

Target Pegadaian, Hingga Akhir Tahun 2025 Kelola 28 Ton Emas

INAMARINE 2025, Mepoly Industry Tunjukkan Kualitas Lokal Kelas Dunia

Produksi Naik 14 Persen, Stok Beras Capai Rekor Tertinggi

Permintaan Domestik Diperkirakan Tetap Jadi Motor Pertumbuhan RI

OJK: Afirmasi S&P Tegaskan Ketahanan Sektor Keuangan Indonesia

Ekonomi Digital Ditargetkan Berkontribusi 9-10 Persen Terhadap PDB