EmitenNews.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan kabar gembira terkait restrukturisasi utang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) sebesar Rp128 triliun. Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa (25/1/2022), ia mengatakan, empat lessor kakap setuju perdamaian yang diajukan pemerintah, dan pihak maskapai pelat merah tersebut.


“Berita bagusnya, empat lessor yang menyetujui restrukturisasi utang Garuda ini adalah para lessor besar,” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Selasa itu.


Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, Garuda telah menyampaikan proposal perdamaian kepada seluruh lessor pada November 2021. Empat lessor memberikan persetujuan atau dukungan terhadap upaya restrukturisasi, sedangkan mayoritas 35 lessor sedang pada tahap negosiasi.


Ke depan, Erick berharap, Garuda bisa mendapatkan tiga tambahan dukungan dari lessor besar. Ini penting, agar persentase lessor yang setuju restrukturisasi bisa mayoritas. “Yang sisa banyak itu, kecil-kecil lessornya. Inilah kenapa kita terus fokus pada negosiasi para lessor ini.”


Sebanyak tujuh lessor terbesar Garuda juga telah membentuk Komite Ad Hoc. Komite ini diharapkan dapat mengarahkan lessor lainnya untuk menyepakati usulan restrukturisasi yang diajukan Indonesia.


Saat ini, Garuda sudah mendapatkan masukan dari para kreditur dan sedang dalam proses negosiasi atas proposal perdamaian yang telah disampaikan. Selama 60 hari ke depan akan dijalankan proses verifikasi tagihan. Proses tersebut ditargetkan selesai paling lambat pada 21 Maret 2022.


“Kami masih punya waktu diundur sampai 60 hari. Ini yang kita lagi dorong supaya mayoritas mendukung restrukturisasi,” kata Menteri BUMN Erick Thohir. ***