Dampak Penghentian PPKM, Ekonom Perkirakan 2023 Pertumbuhan Impor Lebih Tinggi

Ekspor Impor dok Jawa Pos.
EmitenNews.com - Pertumbuhan impor akan lebih tinggi dibandingkan ekspor pada 2023. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, hal itu didorong oleh penguatan permintaan domestik. Penghentian kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), turut mendorong hal itu. Presiden Joko Widodo, Jumat (30/12/2022), memutuskan mencabut ketentuan PPKM yang diterapkan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (7/1/2023), Faisal Rachman mengatakan, permintaan domestik pada 2023 didorong oleh pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Selain itu, juga oleh keputusan untuk melanjutkan proyek strategis nasional (PSN).
Meski begitu, pertumbuhan impor pada 2023 cenderung melemah dibandingkan 2022, karena harga minyak yang turun dan antisipasi penurunan ekspor. Pelambatan itu, dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas. Terutama batu bara, yang didorong oleh permintaan global yang lesu di tengah meningkatnya risiko perlambatan ekonomi global.
"Meski diproyeksikan menyusut, surplus neraca perdagangan bisa bertahan lebih lama karena kita melihat penurunan harga komoditas lebih bertahap," kata Faisal Rachman. ***
Related News

PPH 21 dan PPN Bawa Penerimaan Pajak Bulan Maret Alami Rebound

Percepat Program Prioritas, Pemerintah Buka Blokir Anggaran Rp86,6T

Indonesia Bersaing dengan 72 Negara dalam Negosiasi Tarif dengan AS

BPS: April 2025 Terjadi Inflasi 1,95 Persen YoY

Lagi; Harga Emas Antam Turun Rp20.000 per Gram

Bank Minta Agunan KUR di Bawah Rp100 Juta, Siap Terima Sanksi