EmitenNews.com - PT Central Proteina Prima (CPRO) membalik keadaan. Sepanjang kuartal III-2021, akhirnya emiten budidaya ikan dan udang itu, mendulang untung. Itu setelah perseroan mencatat laba bersih Rp2,11 triliun.


Hasil itu, berarti melesat 3187 persen dibanding periode sama tahun lalu, menanggung rugi bersih Rp68,59 miliar. Pendapatan terkumpul Rp6 triliun, naik 7,16 persen dibanding periode sama tahun lalu senilai Rp5,99 triliun. Pendapatan itu, didominasi  penjualan produk pakan Rp4,76 triliun, naik bila dibanding periode sama tahun lalu Rp4,38 triliun. 


Penjualan produk makanan menjadi kontributor penerimaan terbesar kedua senilai Rp1 triliun. Menyusul penjualan benur sebesar Rp215,78 miliar, dan produk lainn senilai Rp15,01 miliar. Total aset Rp6,66 triliun, naik dari posisi per 31 Desember 2020 sejumlah Rp6,32 triliun. Total kas dan setara kas naik 30,46 persen menjadi Rp205,84 miliar, dibanding posisi 30 September 2020 sebesar Rp157,78 miliar. 


Perseroan membukukan liabilitas Rp3,83 triliun pada 30 September 2021, turun 31,72 persen dibandingkan posisi per 31 Desember 2020 sejumlah Rp5,61 triliun. Total liabilitas itu, terdiri atas Rp2,13 triliun liabilitas jangka pendek, dan Rp1,7 triliun liabilitas jangka panjang.


Merespons penurunan liabilitas itu, Saleh Wakil Direktur Central Proteina menyebut menyusul penuntasan restrukturisasi utang obligasi pada 23 September 2021. ”Utang obligasi rampung dengan pinjaman jangka panjang berupa senior facilities agreement (SFA) tranche A, dan trance B,” tutur Saleh. (*)