EmitenNews.com - PT DCI Indonesia Tbk (DCII) mencatat laba bersih Rp825,09 miliar hingga 30 September 2025, melonjak 83,4% dibandingkan Rp449,74 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja positif ini didorong oleh lonjakan pendapatan dan efisiensi beban operasional.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Rabu (22/10) disebutkan pendapatan tercatat Rp1,92 triliun, meningkat 74,4% dari Rp1,10 triliun pada sembilan bulan 2024. Sementara beban pokok pendapatan naik 78,7% menjadi Rp844,10 miliar dari Rp472,18 miliar, menghasilkan laba bruto Rp1,08 triliun, naik 71,1% dari Rp630,42 miliar.

Setelah memperhitungkan beban pemasaran Rp3,13 miliar dan beban umum serta administrasi Rp77,93 miliar, laba usaha DCI melonjak 76,5% menjadi Rp999,35 miliar dari Rp565,97 miliar tahun lalu.

Dari sisi keuangan, beban bunga meningkat tipis 4,7% menjadi Rp64,06 miliar, sedangkan pendapatan bunga turun 31,9% menjadi Rp5,96 miliar. Setelah pajak penghasilan sebesar Rp114,85 miliar, laba bersih periode berjalan tercatat Rp825,09 miliar, seluruhnya hampir diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp824,99 miliar.

Dari sisi neraca, total aset DCI per 30 September 2025 mencapai Rp5,69 triliun, naik 18,1% dari Rp4,82 triliun pada akhir 2024. Total ekuitas meningkat 27,5% menjadi Rp3,83 triliun dari Rp3,00 triliun, sementara liabilitas naik tipis 2,4% menjadi Rp1,86 triliun.

Laba per saham dasar (EPS) turut meningkat menjadi Rp346 per lembar, dibanding Rp189 pada periode yang sama tahun lalu, mencerminkan penguatan profitabilitas yang signifikan.

Pada perdagangan hari ini Rabu (22/10) saham DCII naik 0,63 persen ke level Rp279.650 per saham.

Dalam sebulan, turun 6,78% dari Rp300.000 pada 22 September 2025. Dalam enam bulan naik 67 persen dari harga Rp167.050 pada 22 April 2025. Sepanjang 2025 naik 558 persen dari Rp42.500 pada awal tahun.