Dilema Adaro: Mengapa Batu Bara Masih Mendominasi Dibanding EBT?

eksplorasi batubara. DOK/ISTIMEWA
Jaringan listrik modern & penyimpanan energi sangat dibutuhkan untuk mendukung proyek energi hijau.
3. Kemitraan Strategis & Investasi
ADRO bisa tumbuh lebih cepat dengan bermitra dengan perusahaan global atau BUMN seperti PLN.
4. Permintaan Global untuk Energi Bersih
Jika ADRO dapat mengamankan kontrak jangka panjang, pendapatannya bisa lebih stabil dan menarik lebih banyak investor.
Reaksi pasar terhadap pemisahan AADI-ADRO menegaskan bahwa investor masih lebih percaya pada batu bara dibanding energi terbarukan. AADI unggul karena profitabilitas tinggi, permintaan global yang kuat, dan dividen stabil. ADRO menghadapi tantangan besar—biaya tinggi, infrastruktur kurang memadai, dan ketidakpastian keuntungan.
Namun, masa depan belum pasti. Jika kebijakan pemerintah, infrastruktur, dan permintaan global mulai beralih ke energi hijau, ADRO berpotensi menjadi pemimpin dalam transisi energi Indonesia. Pertanyaannya adalah: berapa lama investor bersedia menunggu perubahan ini terjadi?
Related News

Skenario Pemulihan IHSG: Kapan Investor Bisa Optimis Lagi?

Bursa Saham AS Ambruk, Sektor Ini Malah Naik

Mengapa Ekonomi China Kuat?

Prospek IHSG Kedepannya Berpotensi Cerah, Ini Alasannya

Sawit dan Batu Bara Jadi Pedang Bermata Dua Menuju Masa Depan Bersih

Strategi Indonesia Hadapi Kebijakan Trump: Diplomasi atau Konfrontasi?