Dipatok Harga Terendah Rp1.250 per Saham, Hillcon (HILL) Gelar Penawaran Perdana Besok

EmitenNews.com - PT Hillcon Tbk (HILL) menetapkan harga penawaran perdana dalam initial public offering (IPO) sebesar Rp1.250 per saham. Harga tersebut dipatok paling rendah dari kisaran Rp1.250 hingga Rp2.000 per saham ketika menggelar penawaran awal atau book building.
Dalam prospektus yang dipublikasikan hari ini Rabu (22/2) perusahaan yang bergerak di aktivitas perusahaan holding, konsutasi manajemen serta jasa pertambangan dan jasa konstruksi melalui anak perusahaan, tersebut mulai menggelar penawaran umum perdana pada 23 Februari hingga 27 Februari 2023.
HILL melepas sebanyak 442.300.000 saham baru atau 15% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan pada nilai nominal Rp100. Sehingga dana yang bakal diperoleh dari ipo ini senilai Rp552,87 miliar atau lebih rendah dari target awal.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas dan penjamin emisi efek PT Maacquarie Sekuritas Indonesia.
Dana hasil IPO akan digunakan HILL untuk memberikan pinjaman kepada anak perusahaan, PT Hillconjaya Sakti (HS). Sekitar 55% untuk modal kerja terkait dengan biaya produksi penambangan. Termasuk di antaranya biaya bahan bakar, biaya overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat berat.
Sisanya sekitar 45% akan dipakai untuk belanja modal yang terdiri atas pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel. Jenis alat yang akan dibeli adalah alat berat (main fleet dan supporting fleet) beserta sarana penunjang lainnya.
Adapun jadwal lengkap pelaksanaan IPO
- Efektif: 21 Februari 2023
- Masa penawaran umum: 23 Februari - 27 Februari 2023
- Penjatahan: 27 Februari 2023
Related News

Emiten Suami Puan Maharani (RATU) Simpan Dana IPO di Mandiri Rp38,1M

Emiten Hermanto Tanoko (DEPO) Endapkan Sisa Dana IPO di BCA

Direktur CAKK Lego Saham, Ini Alasannya

Perkuat Struktur Pendanaan Jangka Panjang, BRI Fokus Himpun Dana Murah

ACRO Sebut Dana IPO Parkir di Bank CIMB Niaga Rp16,8M

Dua Pekan Digembok, Ini Alasan BEI Buka Lagi Perdagangan Saham KAEF