Dirut BRI Tegaskan Komitmen Dorong Pertumbuhan Ekonomi Ditengah Ancaman Resesi Global
Kedua kondisi ekonomi membaik dengan inflasi terkendali dibarengi kualitas kredit membaik. Maka langkah yang diambil adalah mempercepat proses write-offs supaya mendapat recovery rate yang lebih tinggi. Namun menurunkan coverage ratio, mengurangi bantalan untuk tumbuh. Kemudian melakukan enhance risk-based pricing model untuk meningkatkan daya saing produk dan kemudian Loan Portofolio Guideline (LPG) yang dikendorkan sehingga kredit dipacu untuk tumbuh.
Ketiga, kondisi ekonomi tetap stagnan namun inflasi tetap terkendali dengan kualitas kredit membaik. Maka strategi yang diambil adalah tumbuh secara selektif dengan melonggarkan sedikit Loan Portofolio Guideline (LPG) menjadi moderat. Juga mempertahankan coverage ratio yang tinggi untuk bantalan dan melakukan simulasi stress-test untuk memastikan bisnis BRI aman.
Keempat adalah kondisi yang paling buruk, ekonomi tetap stagnan dengan inflasi yang naik serta kualitas pinjaman memburuk. “Maka strategi kami tumbuh secara terbatas, pengaturan Loan Portofolio Guideline (LPG) yang lebih ketat, mempertahankan coverage ratio yang tinggi dan simulasi-simulasi berbagai keadaan yang buruk itu selalu kita lakukan secara lebih ketat. Itulah 4 matriks kemungkinan kondisi ekonomi kedepan berserta skenario strategi dan mitigasi risiko untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan tersebut,” pungkasnya.
Related News
Hartadinata (HRTA) Setujui Bagikan Dividen Rp15 per Saham
Mulia Boga (KEJU) Kantongi Restu Buyback Saham Rp7,5 Miliar
Kredit Tumbuh di Kuartal I, BCA Sebut Seluruh Segmen Pendorongnya
Mulia Boga (KEJU) Sebar Dividen Rp79,5M Setara 99 Persen Laba 2023
Emiten Aguan-Salim (PANI) Raih Prapenjualan Rp1,5T di Kuartal I-2024
Cashlez (CASH) Minta Restu Private Placement 143,1 Juta Saham