EmitenNews.com - PT Bank of India Indonesia (BSWD) bakal menjajakan right issue 1.388.800.000 lembar atau 1,38 miliar lembar. Penerbitan saham baru itu, setara 50 persen dari modal ditempatkan disetor penuh dengan nilai nominal Rp200 per saham. 


Dengan banderol harga pelaksanaan Rp1.000 per lembar, perseroan akan mengantongi dana segar Rp1,38 triliun. Saham baru itu, menyasar pemodal tercatat dalam daftar pemegang saham pada 16 Agustus 2022 alias recording date. Setiap pemilik satu saham lawas akan memperoleh satu HMETD. Setiap satu HMETD memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.000 per saham.


Bank of India (BOI) sebagai pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 1.055.488.000 saham memiliki hak untuk memperoleh 1,05 miliar saham baru. Berdasar surat pernyataan kesanggupan pada 15 Juni 2022, dan bukti setoran dana pada 22 Desember 2021, 24 Desember 2021, dan 29 Desember 2021, Bank of India menyatakan memiliki dana Rp1 triliun untuk mengambil bagian atas sebagian besar untuk membeli saham baru terbitan perseroan, dan tidak menjual atau mengalihkan hak itu kepada pihak lain selama periode perdagangan.


Perseroan akan mencatatkan 99 persen dari jumlah saham yang ditempatkan, dan telah disetor penuh. Apabila Bank of India mengambil sebagian besar HMETD sejumlah satu miliar saham, dan pemegang saham lain melaksanakan HMETD, dan jika sisa porsi HMETD Bank of India tidak dilaksanakan pemegang saham lain, jumlah saham yang akan dicatatkan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi maksimal 2.694.890.880 saham biasa atas nama atau setara 99 persen dari modal ditempatkan, dan disetor penuh. 


Adapun saham tidak dicatatkan maksimal 27.221.120 saham biasa atas nama atau setara 1 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, dimiliki PT Panca Mantra Jaya. PT Aldiracita Sekuritas Indonesia merupakan pihak yang membantu penyusunan prospektus right issue, dan menyatakan telah memberi persetujuan tertulis mengenai pencantuman nama PT Aldiracita Sekuritas Indonesia dalam prospektus ini.


Dana hasil right issue, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan perseroan sekitar 80 persen dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan likuiditas. Selanjutnya, sekitar 20 persen dipergunakan untuk ekspansi pengkreditan, dan pembelian surat berharga. (*)