EmitenNews.com—Pedoman Umum Governansi Korporat Indonesia (PUG-KI) diterbitkan oleh KNKG pada akhir tahun 2021. Prinsip, rekomendasi dan panduan dalam Pedoman ini dimaksudkan untuk mendorong penerapan praktik governansi korporat berstandar global terutama bagi korporasi yang terdaftar di pasar modal dan mengelola dana masyarakat guna melindungi kepentingan dan memenuhi harapan para pemegang saham dan para pemangku kepentingan lain. 

 

Ketua Umum KNKG Prof Mardiasmo menjabarkan, PUG-KI memperkenalkan 4 pilar governansi korporat sebagai landasan prinsip-prinsip PUG-KI. Empat pilar tersebut adalah Transparansi, Akuntabilitas, Keberlanjutan, dan Perilaku Beretika. Salah satu prinsip dalam PUG-KI secara spesifik menekankan pentingnya keberlanjutan, yaitu Sub-Prinsip 8.2 Integrasi Keberlanjutan dalam Model Bisnis. Sub-Prinsip ini menunjukkan bahwa PUG-KI menggarisbawahi pentingnya korporasi mengintegrasikan isu keberlanjutan dalam merancang dan menjalankan model bisnisnya. 

 

Tujuan akhir yang diharapkan dengan penerapan PUG-KI adalah agar tercapai penciptaan nilai korporasi yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Dalam rangka mendorong korporasi menerapkan PUG-KI, KNKG memandang perlu untuk menyelenggarakan sosialisasi PUG-KI secara berkesinambungan kepada korporasi. Setelah vakum selama beberapa tahun, Annual Report Award (ARA) akan kembali diselenggarakan pada tahun 2023, untuk penilaian laporan tahunan tahun buku 2022. 

 

Diselenggarakannya kembali ARA 2022 bertujuan untuk mendorong transparansi pengungkapan dalam laporan tahunan. Penekanan penguatan dalam aspek penilaian di bidang governansi korporat serta keberlanjutan. Sejalan dengan PUG-KI, tema Annual Report Award (ARA) 2022 adalah “Integrated Mindset toward Sustainability for Long-Term Value Creation.

 

Beberapa peningkatan terkait proses pelaksanaan dan kriteria penilaian menjadi fokus dalam penyelenggaraan ARA tahun ini, yang diharapkan menjadi New ARA, dengan semangat dan ruh yang baru. PUG-KI menjadi titik tolak penyempurnaan kriteria penilaian ARA 2022, mengingat PUG-KI telah mengakomodir perkembangan terkini terkait governansi korporat dan keberlanjutan. Kriteria penilaian ARA secara prinsip mengacu pada SE OJK 16/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan, termasuk pedoman teknis Laporan Berkelanjutan. 

 

Selain itu kriteria penilaian ARA mengacu ke sejumlah praktik governansi korporat di ASEAN Corporate Governance Scorecard. Dengan adanya perubahan signifikan dalam kriteria penilaian ARA 2022, maka pada hari ini diselenggarakan sosialisasi penyelenggaraan ARA 2022. Tujuan pertama dari acara Sosialisasi pada hari ini adalah untuk memaparkan esensi PUG-KI, termasuk prinsip, rekomendasi dan panduan dari PUG-KI serta cara mengimplementasikan PUG-KI untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan. Tujuan kedua adalah menyampaikan proses penyelenggaraan dan kriteria penilaian Annual Report Award 2022.

 

Armand Wahyudi Hartono Wakil Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank BCA (BBCA) mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang terus berusaha melakukan perbaikan dalam pedoman umum Annual Report atau laporan keuangan.

 

“Ajang ARA 2023 ini diharapkan bisa terus memberikan dampak positif terhadap penerapan GCG di semua emiten yang ada di Indonesia, bahkan bukan hanya emiten tapi semua perusahaan yang ada,” ujar Armand dalam sambutannya mewakili AEI dalam acara Sosialisasi Pedoman Umum Governansi Korporat Indonesia dan ARA 2023, di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (22/2/2023).

 

Prof Sidharta Utama sebagai Tim Penyusun Pedoman Umum Governansi Korporat Indonesia (PUG-Ki). Bahwa perusahaan yang melaksanakan GCG akan meningkatkan kinerja perusahaan di jangka panjangnya atau resilience.