EmitenNews.com -PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) mencatat laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 425 miliar hingga Maret 2023.

 

Selain itu, BTPN Syariah juga mencatat total aset Rp 22,1 triliun hingga kuartal I 2023. Pembiayaan perseroan mencapai Rp 11,8 triliun, tumbuh 11,1 persen YoY dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 10,6 triliun.

 

Pertumbuhan pembiayaan tersebut, menurut perseroan disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing (NPF) di bawah ketentuan regulator.

 

Bank juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 51,7 persen, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. Dana Pihak Ketiga (DPK) dijaga di level yang efisien pada Rp 12,8 triliun.

 

Dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (28/4/2023), Bank BTPN Syariah terus berikhtiar dan selalu konsisten untuk melayani masyarakat inklusi dengan membuka akses keuangan yang tepat.

 

Bank melakukannya dengan menghimpun dana dari segmen masyarakat sejahtera lalu menyalurkan sepenuhnya untuk pembiayaan masyarakat inklusi, yakni para perempuan yang menjadi pelaku ekonomi yang tangguh serta dapat membawa perubahan dalam keluarga dan lingkungan mereka. Umumnya, mereka belum tersentuh layanan keuangan profesional.

 

Sebagai satu-satunya Bank umum syariah yang fokus melayani masyarakat inklusi, Bank membuka akses keuangan kepada mereka dengan melayani langsung ke sentra-sentra di pelosok Indonesia, dengan menempatkan para petugas lapangan (atau yang biasa disebut Community Officer). Hingga saat ini sudah menjangkau 2.600 kecamatan di 23 provinsi Indonesia.

 

Untuk memudahkan para community officer dalam melayani, Bank menyediakan tempat tinggal serta moda transportasi mendekati sentra nasabah agar mobilitas mereka lebih mudah. Semua pemenuhan kebutuhan ini agar para community officer bisa memberikan layanan terbaik ke para nasabah.

 

Selain itu, peran mereka tidak serta merta hanya menjadi perantara dalam membuka akses keuangan tetapi juga memberikan akses pengetahuan melalui program pendampingan yang diberikan untuk bisa membangun empat perilaku unggul nasabah yakni Berani, Dispilin, Kerja Keras dan Saling Bantu (BDKS).