EmitenNews.com - Wijaya Karya (WIKA) sepanjang 2023 mengoleksi rugi Rp7,12 triliun. Bengkak 1.106 persen dari episode sama tahun sebelumnya dengan mengemas rugi Rp59,59 miliar. Rugi per saham dasar makin curam menjadi Rp794,68 dari posisi tahun sebelumnya Rp6,64. 

Pendapatan bersih Rp22,53 triliun, naik tipis 4,88 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp21,48 triliun. Beban pokok pendapatan Rp20,66 triliun, bengkak dari Rp19,27 triliun. Laba kotor terakumulasi senilai Rp1,86 triliun, susut dari posisi tahun sebelumnya dengan tabulasi Rp2,20 triliun.
Beban penjualan Rp10,27 miliar, bengkak dari Rp4,78 miliar. Beban umum dan administrasi Rp973,99 miliar, bengkak dari Rp722,17 miliar. Penghasilan lain-lain Rp697,83 miliar, anjlok dari Rp1,55 triliun. Beban lain-lain Rp5,40 triliun, bengkak dari Rp1,31 triliun. Rugi usaha Rp3,82 triliun, bengkak dari laba Rp1,71 triliun.

Beban keuangan Rp3,20 triliun, bengkak dari Rp1,37 triliun. Beban pajak penghasilan final Rp500,55 miliar, bengkak dari Rp374,56 miliar. Bagian rugi entitas asosiasi Rp91,14 miliar, turun dari Rp99,35 miliar. Bagian rugi ventura bersama Rp139,28 miliar, ambrol dari surplus Rp306,72 miliar. 

Rugi sebelum pajak penghasilan Rp7,76 triliun, bengkak 4.464 persen dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp176,08 miliar. Beban pajak penghasilan Rp58,99 miliar, turun dari sebelumnya Rp163,49 miliar. Rugi bersih Rp7,82 triliun, bengkak 6.616 persen dari episode sama akhir 2023 surplus Rp12,58 miliar. 

Total ekuitas Rp9,57 triliun, anjlok dari periode akhir 2022 senilai Rp17,49 triliun. Defisit Rp7,20 triliun, bengkak 1400 persen dari sebelumnya Rp4,85 miliar. Jumlah liabilitas Rp56,40 triliun, mengalami koreksi dari sebelumnya Rp57,57 triliun. Jumlah aset Rp65,98 triliun, turun dari Rp75,06 triliun. (*)