EmitenNews.com - Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) tahun lalu mengemas rugi Rp218,10 miliar. Bengkak 1.753 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp11,77 miliar. Akibatnya, rugi per saham dasar menjadi Rp162,88 per lembar dari periode sama tahun sebelumnya Rp8,80. 


Penjualan Rp6,04 triliun, naik 11 persen dari fase sama tahun sebelumnya Rp5,42 triliun. Beban pokok penjualan Rp5,56 triliun, tumbuh 9 persen dari edisi sama 2021 sebesar Rp5,10 triliun. Laba kotor Rp481,23 miliar, menanjak 50 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp319,49 miliar. 


Beban penjualan Rp234,05 miliar, bengkak dari Rp139,37 miliar. Beban umum dan administrasi Rp210,66 miliar, naik dari Rp184,94 miliar. Perubahan atas nilai wajar aset biologis Rp179,20 miliar, bengkak dari Rp27,02 miliar. Beban keuangan Rp72,09 miliar naik dari Rp62,71 miliar. Keuntungan lain-lain bersih Rp4,68 miliar, susut dari Rp69,91 miliar. 


Rugi sebelum pajak penghasilan Rp209,04 miliar, bengkak 784 persen dari fase sama tahun sebelumnya senilai Rp23,64 miliar. Beban pajak penghasilan Rp9,05 miliar, menukik tajam 176 persen dari episode sama tahun sebelumnya surplus Rp11,64 miliar. Rugi tahun berjalan Rp218,10 miliar, drop 1.753 persen dari edisi sama 2021 sebesar Rp11,77 miliar. 


Jumlah ekuitas Rp702,31 miliar, turun dari akhir 2021 sebesar Rp913,51 miliar. Total liabilitas Rp2,30 triliun, menanjak signifikan dari akhir tahun sebelumnya senilai Rp1,87 triliun. Total aset Rp3 triliun, naik dari posisi sama akhir tahun sebelumnya Rp2,78 triliun. (*)