EmitenNews.com - PT Timah (TINS) sepanjang 30 Juni 2023 mencatat laba bersih Rp16,26 miliar. Drop 98 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp1,08 triliun. Alhasil, laba bersih per saham dasar tersisa Rp2 dari periode sama tahun sebelumnya di kisaran Rp145. 


Perosotan laba itu menyusul pendapatan Rp4,56 triliun, anjlok 38 persen dari periode sama tahun lalu Rp7,47 triliun. Beban pokok pendapatan Rp4,16 triliun, susut dari posisi sama tahun lalu Rp5,5 triliun. ?aba kotor terakumulasi Rp407,15 miliar, menukik 79 persen dari periode sama tahun lalu sejumlah Rp1,97 triliun.


Beban umum dan administrasi Rp440,59 miliar, turun dari Rp459,14 miliar. Beban penjualan Rp53,06 miliar, susut dari Rp91,13 miliar. Beban keuangan Rp96,88 miliar, turun dari Rp101,03 miliar. Pendapatan keuangan Rp9,04 miliar, turun dari Rp11,48 miliar. Pendapatan lain-lain bersih Rp210,8 miliar melejit dari Rp49,45 miliar.


Bagian atas laba bersih entitas asosiasi Rp6,05 miliar, turun dari Rp18,16 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp42,52 miliar, anjlok dari Rp1,4 triliun. Beban pajak penghasilan Rp26,24 miliar, berkurang dari episode sama tahun lalu Rp323,25 miliar. Laba periode berjalan Rp16,27 miliar, menukik tajam dari episode sama tahun sebelumnya Rp1,08 triliun. 


Jumlah ekuitas Rp6,68 triliun, susut dari periode akhir tahun lalu Rp7,04 triliun. Jumlah liabilitas Rp6,12 triliun, bengkak dari posisi akhir tahun sebelumnya senilai Rp6,02 triliun. Jumlah aset tercatat Rp12,8 triliun, merosot dari posisi akhir tahun sebelumnya Rp13,06 triliun. 


Penurunan sebagian harga logam pada akhir semester I-2023 di tengah permintaan global lemah, dan peningkatan persediaan logam timah di gudang LME mengakibatkan harga logam timah bergerak fluktuatif cenderung menurun. Di tengah fluktuasi harga, perseroan tetap mencatat laba positif dengan volume penjualan 8.307 metrik ton.


“Kondisi harga jual rerata logam timah, dan cuaca belum mendukung menjadi penyebab penurunan produksi timah yang menggerus laba bersih. Saat ini, kepercayaan pihak kreditur atau institusi keuangan terhadap perseroan masih kuat,” tutur Fina Eliani, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah. 


Pada kuartal II-2023, perseroan mencatat produksi bijih timah 7.755 ton atau tercapai 78 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya 9.901 ton. Produksi logam timah 8.100 metrik ton atau tercapai 92 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya 8.805 metrik ton, dan penjualan logam timah 8.307 metrik ton atau tercapai 84 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya 9.942 metrik ton. 


Harga jual rerata logam timah USD26.828 per metrik ton atau lebih rendah 35 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya USD41.110 per metrik ton. Per kuartal II-2023, perseroan mencatat ekspor timah 92 persen dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Jepang 17 persen, Korea Selatan 14 persen, Belanda 11 persen, Amerika Serikat 9 persen, Taiwan 9 persen, dan India 8 persen. (*)