Dua Saham Ngegas, BEI Ganjar dengan Suspensi!
Ilustrasi suspensi yang diakibatkan oleh kenaikan harga secara agresif.
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menjatuhkan suspensi kepada dua saham tengah melaju kencang beberapa pekan terakhir. Yaitu, Intan Baru Prana (IBFN), dan Personel Alih Daya (PADA). Keputusan suspensi tersebut diumumkan oleh Pande Made Kusuma Ari A., Kepala Divisi Peraturan dan Operasional Perdagangan BEI, dan mulai berlaku efektif pada Senin (1/12).
Pande Made menyampaikan penghentian sementara perdagangan dilakukan sebagai bentuk pengawasan atas volatilitas harga yang tidak wajar, serta untuk memberikan waktu yang cukup bagi pelaku pasar melakukan penilaian kembali terhadap fundamental masing-masing emiten.
IBFN: Prakiraan Suspensi 1 Hari
Sebelum disuspensi pada perdagangan Jumat (28/11), saham IBFN tercatat melonjak 9,52 persen, menembus level Auto-Rejection Atas (ARA) dengan kenaikan sekitar 10 poin ke harga Rp115.
Dalam sepekan terakhir, IBFN membukukan 5 kali penutupan di level ARA. Sepanjang satu bulan, saham ini sudah menanjak 134,69 persen, atau naik 66 poin dari posisi Rp49 pada 3 November 2025. Jika ditarik sepanjang tahun, performanya bahkan jauh lebih ekstrem yakni, melonjak 721,43 persen atau bertambah 101 poin dari harga awal Januari sekitar Rp14 per saham.
Atas suspensi tahap pertama BEI bagi IBFN, diperkirakan saham ini akan dikenakan suspensi 1 hari, dan perdagangan IBFN dijadwalkan kembali normal keesokan harinya.
PADA: Suspensi Kedua, Potensi Lebih dari Sehari Perdagangan Disetop
Saham PADA juga ikut terjerat suspensi, yang merupakan suspensi kedua setelah sebelumnya pernah dihentikan. Durasi suspensi kali ini berpotensi berlangsung lebih panjang, diperkirakan sekitar satu minggu, sekaligus menandai masuknya saham ini ke dalam kategori pengawasan FCA (Full Call Auction).
Pada perdagangan Jumat (28/11), PADA mencatat kenaikan 12,36 persen menuju Rp200, bahkan sempat menembus kenaikan 28,09 persen intraday ke Rp228, melompat 50 poin dari sesi sebelumnya.
Dalam seminggu, saham PADA sudah menguat 35,14% atau naik 52 poin dibanding posisi sebelumnya. Selama satu bulan terakhir, kenaikannya mencapai 100 persen dari level Rp100 pada 3 November 2025. Sepanjang tahun, performanya sangat mencolok, harganya telah terbang 1.328,57 persen, melesat 186 poin dari harga awal Januari 2025 berada di kisaran Rp14 per saham. (*)
Related News
Empat Saham Kini Disorot Bursa, Dua Sempat Ngegas ARA
IHSG Hari Ini Ditutup di Zona Merah, Tapi Menguat Sepanjang Pekan Ini
11 Emiten Naik Panggung Utama Bursa, 8 Turun Kelas!
BEI Cabut Status FCA 27 Saham Kategori Gocap dan Likuiditas Kecil
Dua Saham Terindikasi UMA, Keduanya Drop!
Tiga Saham Terbang Disetop, Dua Berpotensi Masuk FCA





