EBITDA Positif, GOTO Toreh Rekor GTV

Driver sebagai mitra Goto Gojek melakukan konvoi menuju Kementerian Perhubungan pada suatu kesempatan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Goto Group (GOTO) kuartal kedua tahun 2025 mencetak rekor baru Gross Transaction Value (GTV) inti Grup, pendapatan bersih, EBITDA, dan EBITDA yang disesuaikan. Itu menunjukkan eksekusi kuat, dan ketahanan ekosistem integrasi perseroan.
Perseroan mempertahankan momentum kuat dari sisi pendapatan dengan GTV inti grup mencapai Rp89,8 triliun, mengalami peningkatan tahunan 43 persen. Total GTV Grup meningkat menjadi Rp152,9 triliun, tumbuh 26 persen YoY, sementara pendapatan bersih tumbuh 23 persen YoY mencapai Rp4,3 triliun.
EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai Rp427 miliar, membaik Rp491 miliar YoY, sementara EBITDA Grup mencapai positif untuk tiga kuartal berturut-turut Rp292 miliar, membaik Rp874 miliar YoY. Perbaikan-perbaikan itu, merupakan hasil kinerja pendapatan lebih kuat, dan pengelolaan biaya lebih baik.
Perseroan juga mencatat arus kas dari aktivitas operasional yang disesuaikan positif Rp313 miliar, yang menunjukkan kekuatan strategi, dan momentum bisnis berkelanjutan. Laba usaha juga mencapai positif untuk kali pertama Rp21 miliar sejalan keberhasilan grup memangkas rugi periode berjalan 77 persen YoY menjadi Rp222 miliar.
Imbalan jasa e-commerce Tokopedia mencapai Rp199 miliar pada kuartal kedua. Perseroan mempertahankan posisi kas dan neraca solid. Hingga 30 Juni 2025, perseroan memiliki Rp18,2 triliun, atau USD1,1 miliar dalam bentuk kas, setara kas, dan deposito jangka pendek.
Perseroan telah menyelesaikan proses migrasi cloud yang kompleks pada kuartal kedua, dengan melakukan transisi sistem ke Alibaba Cloud dan Tencent Cloud. Migrasi itu, diperkirakan akan mengurangi biaya cloud tahunan lebih dari 50 persen, sekaligus memberikan kelincahan lebih tinggi, dan mempercepat waktu peluncuran fitur-fitur baru.
Selain itu, langkah tersebut juga mendukung prioritas kedaulatan data Indonesia, dengan seluruh data disimpan dan diproses di infrastruktur berbasis Indonesia. Perseroan telah membentuk pusat teknologi baru Tiongkok untuk mengakses salah satu sumber daya keahlian rekayasa teknologi terkaya dunia.
Langkah tersebut akan mempercepat peta jalan produk perseroan, meningkatkan kapabilitas seluruh organisasi rekayasa Indonesia, dan wilayah lainnya melalui alih pengetahuan. Perseroan meluncurkan model fondasi Sahabat-AI dengan 70 miliar parameter pada kuartal kedua yang dilatih, dan ditempatkan sepenuhnya di Indonesia Model ini kini dapat beroperasi dalam Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Misalnya, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Bali, dan Bahasa Batak, selain beberapa bahasa internasional lainnya. (*)
Related News

Ada yang Lepas 8,31 Juta Saham Emiten Prajogo Pangestu (BREN)

Dua Saham Terbang Disetop, Satunya Emiten Teknologi Grup Lippo

4 Saham Bangkit dari Gocap Kena Sorot

Divestasi Miliaran Saham DEWA, Madhani Raup Rp549 Miliar

Drop 97 Persen, Laba Intiland (DILD) Tersisa Rp12,56 Miliar

Harga Melejit, Caraka Optima Lepas Jutaan Saham PTRO