Ekonom Ini Sebut Kenaikan PMI Manufaktur Didorong Pertumbuhan Permintaan Baru

EmitenNews.com - Jingyi Pan, Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence mengatakan bahwa data PMI Manufaktur Indonesia pada Januari 2024 menunjukkan tanda-tanda membahagiakan berkaitan dengan kondisi sektor manufaktur Indonesia yang membaik.
“Pertumbuhan permintaan baru lebih cepat, ditambah dengan kondisi pasokan yang lebih baik, mendorong produksi berekspansi pada laju tercepat dalam dua tahun,” tuturnya di Jakarta akhir pekan ini.
Menurut Jingyi, perusahaan manufaktur Indonesia terus mendapatkan input pada laju tercepat dan berupaya menaikkan kapasitas tenaga kerja mereka. “Ini menunjukkan bahwa kita harus terus percaya bahwa output akan naik dalam waktu dekat. Oleh karena itu, perbaikan dari segi ekspor akan diperhatikan pada beberapa bulan mendatang,” jelasnya.
PMI Manufaktur Indonesia pada Januari 2024 mampu mengungguli PMI China (50,8), Jerman (45,4), Jepang (48,0), Amerika Serikat (50,3), Korea Selatan (51,2), Malaysia (49,0), Myanmar (44,3), Filipina (50,9), Taiwan (48,8), Thailand (46,7), Inggirs (47,3), dan Vietnam (50,3).(*)
Related News

Buka Rute Internasional Perdana ke Singapura, Ini Alasan Pelita Air

Imbas Hujan Debu, Gubernur KDM Siapkan Sanksi Untuk Indocement (INTP)

Penuhi Janji Ke Investor, Pemerintah Terus Permudah Izin Investasi

Mentan Bertekad Rebut Swasembada Pangan Tahun ini

Pembatasan Pasokan Gas Bumi, Kado Buruk HUT RI Bagi Industri

Tarif Impor AS Diyakini Tak Berdampak ke UMKM Kuliner