EmitenNews.com - Direksi Elang Mahkota Teknologi (EMTK) memborong 41.497.000 atau 41,49 juta lembar senilai Rp74,32 miliar. Transaksi enam direksi itu terjadi pada harga pelaksanaan Rp1.791 per lembar. Aksi itu merupakan pelaksanaan management and employee stock option program (MESOP).


MESOP periode III tersebut melibatkan pengurus teras Elang Mahkota Teknologi. Pertama, Alvin W. Sariaatmadja. Sebagai direktur utama, Alvin menyerok 21,5 juta lembar sentirai Rp38,50 miliar. Menyusul transaksi itu, Alvin kini memegang saham Elang Mahkota Teknologi 35,5 juta lembar atau 0,058 persen, naik dari sebelumnya 14 juta lembar atau 0,023 persen.


Selanjutnya, Sutanto Hartono, wakil direktur utama Elang Mahkota Teknologi. Sutanto menyapu 5,6 juta lembar senilai Rp10,02 miliar. Kini, Sutanto menguasai saham Elang Mahkota 14 juta lembar atau 0,023 persen, dari sebelumnya 8,4 juta lembar atau 0,014 persen.


Lalu, disusul Yuslinda Nasution sebagai direktur Elang Mahkota. Yuslinda membeli 1.097.000 atau 1,09 juta lembar senilai Rp1,96 miliar. Kini, Yuslinda mengempit saham Elang Mahkota 12,54 juta lembar atau 0,02 persen, dari sebelumnya 11,44 juta saham atau 0,019 persen.


Kemudian menyusul Sutiana Ali. Direktur Elang Mahkota itu, membungkus 1,4 juta lembar senilai Rp2,50 miliar. Setelah transaksi itu, kini Sutiana menggenggam 3,5 juta lembar atau 0,006 persen, dari sebelumnya sebanyak 2,1 juta lembar atau 0,003 persen.


Selanjutnya, Jay Geoffrey Wacher. Direktur Elang Mahkota itu, membeli 10 juta sebesar Rp17,91 miliar. Dengan aksi itu, kini Jay menguasai saham Elang Mahkota 18,40 juta lembar atau 0,03 persen, melesat dari sebelumnya 8,4 juta lembar atau 0,014 persen.


Dan, terakhir Titi Maria Rusli. Sebagai direktur Elang Mahkota, Titi membeli 1,9 juta lembar senilai Rp3,40 miliar. Setelah transaksi itu, Titi memiliki saham Elang Mahkota 4 juta lembar atau 0,007 persen, dari sebelumnya 2,1 juta lembar atau 0,003 persen. ”Transaksi implementasi MESOP periode III,” tutur Titi Maria Rusli, Corporate Secretary Elang Mahkota Teknologi, seperti dilansir Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/1). (*)