EmitenNews.com - Kasikorn Vision Financial Company Pte Ltd menyetor modal Bank Maspion (BMAS) Rp2,37 triliun. Itu setelah mengeksekusi 6,23 miliar right issue bank asuhan Alim Markus tersebut. Pelaksanaan right issue terjadi pada harga Rp370 per lembar. 


Kasikorn Company menyerap 5.928.959.894 HMETD sesuai porsi, dan 307.265.364 HMETD didapat dari hasil pengalihan sebagian HMETD milik Kasikornbank Public Company Limited (KBANK). KBANK, pemegang 443.901.808 saham alias 5,15 persen, dan berhak 488.291.988 HMETD. 


KBANK mengalihkan seluruh HMETD kepada KVF 307.265.364 HMETD, dan selebihnya mengalihkan kepada Kasikorn Vision Financial Indonesia (KVFI) sebanyak 181.026.624 HMETD. Transaksi penyetoran modal oleh Kasikorn Company telah dipatenkan pada 9 November 2023. 


Menyusul transaksi itu, timbunan saham Kasikorn Company makin bejibun. Yaitu, menjadi 11,62 miliar eksemplar alias setara 77,29 persen. Bertambah 15 persen dari sebelum transaksi dengan tabulasi 5,38 miliar helai atau selevel dengan porsi kepemilikan 62,53 persen. 
”Tujuan transaksi untuk Pengambilan bagian atas saham baru dalam penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu III Bank Maspion dengan status kepemilikan saham secara langsung tanpa perantara,” tulis Iwan Djayawasita, Head of Corporate Secretary Bank Maspion. 


Sekadar informasi, Bank Maspion Indonesia bakal menggeber right issue senilai Rp3,5 triliun. Dengan melepas 9.482.346.921 helai pada harga pelaksanaan Rp370. Pengeluaran saham baru setara 52,38 persen itu, dibalut dengan nilai nominal Rp100. 


Penerbitan saham anyar itu dengan rasio 100:110. Artinya, setiap pemegang 100 saham lawas dengan nama tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 6 November 2023 pukul 16.00 WIB, berhak atas 110 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Setiap satu HMETD memberi hak kepada pemiliknya untuk menebus satu saham baru. 


Pada aksi itu, PT Alim Investindo (AI) pemegang saham utama perseroan dengan 2.515.221.271 saham alias 29,18 persen, dan berhak atas 2.766.743.398 HMETD. Alim Investindo dianggap tidak melaksanakan HMETD berdasar porsi kepemilikannya. Itu karena Alim Investindo tidak merespons surat konfirmasi yang dilayangkan perseroan.


Dana Hasil right issue sekitar 50 persen akan digunakan untuk penyaluran kredit. Lalu, sisa 50 persen untuk mendongkrak kapabilitas perseroan dengan rincian sebagai berikut. Sekitar 29 persen untuk pengembangan jaringan kantor berupa pembangunan kantor pusat baru, relokasi, renovasi, dan rebranding jaringan kantor. Sekitar 14 persen untuk investasi IT, terbagi untuk IT infrastructure, IT Security, dan IT Application. Dan, 7 persen untuk pengembangan SDM, berupa biaya training, management development program, magang alias internship, dan perekrutan (hiring). (*)