EmitenNews.com -PT Indointernet Tbk (EDGE) atau Indonet menyiapkan anggaran belanja modal ( capital expenditure /capex) Rp 1,5 triliun pada 2023 yang mayoritas akan dialokasikan untuk pembangunan pusat data ( data center ) EDGE2. Perseroan membangun data center baru, setelah merampungkan EDGE1 tahun lalu.

 

"Sumber pembiayaan dari internal kas dan tahun lalu kami dapat fasilitas kredit dari BCA Rp 2,8 triliun, kami ingin menggunakan sebagian fasilitas tersebut tahun ini untuk mengembangkan EDGE2 dan ekspansi jaringan Indonet," jelas Direktur Utama Indointernet (EDGE) Karla Winata dalam paparan publik secara virtual, pada pekan lalu.

 

Tahun lalu,perseroan mengantongi pendapatan bersih Rp822,22 miliar yang naik 39,89 persen. EDGE juga mampu memenuhi SLA setiap layanan tanpa insiden critical .

 

Pertumbuhan itu berasal dari tiga pilar utama yang terdiri atas layanan konektivitas dengan peningkatan 12,39%, layanan data center meningkat 168,33%, dan layanan cloud dengan 29,25% kenaikan, jika dibandingkan pendapatan masing-masing layanan pada 2021. Sejalan dengan peningkatan pendapatan tersebut, laba bersih tahun 2022 dibukukan sebesar Rp 186,17 miliar, naik 50,29% (yoy).

 

Sepanjang 2022, Indonet telah berhasil memulai pembangunan EDGE2 pada kuartal ketiga, serta meluncurkan produk EPIX & CROSSLINK yang akan mulai beroperasi pada kuartal IV-2023.

 

"Layanan konektivitas dan pusat data perseroan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan," sambung Karla.

 

Per 31 Desember 2022, layanan konektivitas telah berhasil melayani lebih dari 4.500 pelanggan personal dan lebih dari 2.800 pelanggan korporat. Ini terdiri dari berbagai segmen seperti industri keuangan, fintek, platform e-commerce , dan industri lainnya.


Belum lama ini, Juniper Networks (NYSE : JNPR), pemimpin jaringan sekuritas berbasis kecerdasan buatan mengumumkan bahwa PT IndoInternet Tbk (EDGE) atau Indonet telah memilih Juniper Apstra untuk membantu dalam otomatisasi, modernisasi, dan memfasilitasi perluasan infrastruktur jaringannya yang mengutamakan pengalaman.

 

EDGE merupakan emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan 16,56% sahamnya dipegang oleh Otto Toto Sugiri yang juga merupakan pendiri perseroan. Sementara pengendalinya saat ini adalah Digital Edge (Hongkong) dengan kepemilikan 59,61%.