EmitenNews.com - PT Chandra Asri Pacific alias Chandra Asri Group (TPIA) sepanjang 2023 meraup pendapatan bersih USD2,15 miliar. Lalu, posisi EBITDA mencapai USD130 juta, meroket 2.352 persen dibanding periode sama 2022 hanya USD5,3 juta.

"Perseroan juga mempertahankan Liquidity Pool kuat pada 2023 senilai USD2,67 miliar. Itu terdiri dari kas dan setara kas USD1,44 miliar, surat berharga USD1,02 miliar, dan fasilitas committed revolving credit USD201 juta," tutur Direktur Chandra Asri Group, Suryandi, melalui keterangan resmi, Kamis (28/3/2024).

Dengan capaian itu, posisi aset perseroan menjadi USD5,61 miliar, naik 13,9 persen dari posisi sama akhir 2022 senilai USD4,92 miliar. Posisi aset itu terdiri dari porsi liabilitas menjadi USD2,62 miliar, dan dan ekuitas USD2,99 miliar. Perseroan telah berganti nama dari Chandra Asri Petrochemical menjadi Chandra Asri Pacific pada 2023. 

Perubahan nama itu, untuk mendukung ekspansi bisnis dari lini petrokimia menjadi sektor infrastruktur. Ekspansi itu, dimulai melalui anak usaha Chandra Asri Group, yakni Chandra Daya Investasi (CDI) mengakuisisi Krakatau Chandra Energi (sebelumnya dikenal sebagai Krakatau Daya Listrik), dan Krakatau Tirta Industri masing-masing merupakan bisnis energi dan air. 

Krakatau Chandra Energi juga berinvestasi hingga USD200 juta untuk meningkatkan kepemilikan di Krakatau Posco Energy (KPE) dari 10 persen menjadi 45 persen, serta rencana pembangunan pembangkit listrik baru berkapasitas 200 megawatt setelah menyelesaikan keputusan investasi. 

Pada akhir 2023, Chandra Asri Group juga bermitra dengan The Electricity Generating Public Company Limited (EGCO) melalui investasi EGCO di CDI dengan total investasi USD194 juta. Serangkaian transaksi itu, menunjukkan komitmen perseroan dalam membangun kemitraan kuat, dan berperan sebagai investor utama sektor energi.

Itu juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja bisnis, dan mengurangi risiko dengan menciptakan sistem terintegrasi, dan terkoneksi dalam kompleks industri Cilegon. ”Ekspansi itu sesuai strategi programmatic M&A, yang memanfaatkan kekuatan keuangan Chandra Asri Group, dan reputasi sebagai mitra tepercaya untuk pertumbuhan," jelas dia.

Pada 2023, perseroan juga telah mencapai kemajuan signifikan dalam rencana membangun Pabrik Chlor-Alkali dan Ethylene Dichloride berskala dunia. Chandra Asri Group menjalin kesepakatan dengan INA untuk pengembangan bersama potensial, sambil juga bergerak maju dengan penyedia lisensi terkemuka dan penawaran FEED (Front-End Engineering Design).

Selain itu, ekspansi akan mendukung industri hilir aluminium dan percepatan ekosistem kendaraan listrik (EV) domestik ini juga mencakup Letter of Intent dengan INALUM untuk offtake produk dan investasi ekuitas. Pada perjalanan ESG, tahun 2023 menandai perseroan tercatat dalam IDX ESG Leaders Index Bursa Efek Indonesia (IDX).

Di mana, perseroan masuk 3 besar peringkat risiko ESG Sub Industri Kimia Komoditas di-ranking Sustainalytics, lembaga pemeringkatan ESG internasional. Komitmen Chandra Asri Group terhadap ekonomi sirkular, dan transisi energi juga diakui pada ASEAN Plastic Waste Circularity Award. Kerangka ESG perseroan juga membawa penghargaan emas bagi Chandra Asri Group pada 2023 SNI Awards. 

Perseroan juga turut dianugerahi predikat emas dan hijau dalam program rating kinerja lingkungan (PROPER). ”Terakhir, Chandra Asri Group juga dianugerahi national lighthouse industry 4.0 atas inisiatif transformasi digital. Pengakuan-pengakuan itu, menunjukkan komitmen solid dan konsisten dari perseroan dalam keberlanjutan, keselamatan, dan standar teladan," tegasnya. (*)