EmitenNews.com -  PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) Sepanjang 2022,  menurunkan rugi bersih sebesar 26,98 persen (y-o-y), namun jumlah ekuitas negatif (defisiensi modal) per 31 Desember 2022 tercatat meningkat 4,92 persen (y-o-y).

 

Berdasarkan laporan keuangan CNKO yang dipublikasi  Jumat (17/3), tercatat perseroan mampu membukukan pendapatan di 2022 sebesar Rp1,38 triliun atau melonjak 40,29 persen dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp980,33 miliar.

 

Namun demikian, beban pokok pendapatan CNKO untuk Tahun Buku 2022 tercatat melambung 49,95 persen (y-o-y) menjadi Rp1,27 triliun. Sehingga, laba bruto di sepanjang tahun lalu melorot hingga 20,86 persen (y-o-y) menjadi Rp105,84 miliar.

 

Pada Tahun Buku 2022, CNKO tercatat mengalami rugi sebelum pajak penghasilan di 2022 sebesar Rp42,06 miliar atau menurun 42,5 persen (y-o-y). Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) sebesar Rp17,39 miliar, maka CNKO mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp59,45 miliar atau lebih rendah 21 persen (y-o-y).

 

Sementara itu, besaran rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2022 tercatat senilai Rp53,53 miliar atau mengalami penurunan sebesar 26,98 persen dibanding setahun sebelumnya yang mencapai Rp73,31 miliar.

 

Per 31 Desember 2022, CNKO terpantau bisa menekan jumlah liabilitas menjadi Rp2,19 triliun dari Rp2,43 triliun. Namun demikian, total ekuitas negatif CNKO per akhir Desember 2022 tercatat meningkat 4,92 persen (y-o-y) dan tetap melekat Notasi Khusus E pada pada kode saham perseroan.

 

Dengan demikian, saham CNKO saat ini masih bersandar di harga Rp50 akan membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar dari daftar Pemantauan Khusus BEI. Selain Notasi Khusus E, kode saham CNKO juga disematkan notasi X atau berada dalam pemantauan khusus.