EmitenNews.com -Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPS -LB) PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) menyetujui rencana penjualan lahan milik anak usaha, PT Anugerahinti Gemanusa, seiring dengan upaya perseroan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan menekan beban bunga.

 

Menurut Direktur Utama ETWA, Eisen Wongso Wirya Surya dalam siaran pers yang dikirim melalui surat elektronik, Sabtu (1/7), RUPS -LB telah menyetujui penjualan dua bidang lahan milik Anugerahinti Gemanusa yang masing-masing seluas 15.103 meter persegi dan 49.855 meter persegi di Cilegon, Banten.

 

Perlu diketahui, ETWA menyelenggarakan RUPS -LB dan RUPS Tahunan di Jakarta, Jumat, 30 Juni 2023. Selain menyetujui rencana penjualan lahan, pada pelaksanaan RUPST menyetujui perubahan pengurus perseroan dan memutuskan untuk tidak membagikan dividen, lantaran di tahun lalu mencatatkan rugi bersih Rp282,06 miliar.

 

Lebih lanjut Eisen mengatakan, rencana ETWA untuk menjual lahan milik anak usahanya tersebut sebagai upaya mendapatkan tambahan dana untuk kebutuhan modal kerja dan menekan beban keuangan. "Penjualan tanah kosong itu juga terkait efisiensi dan setiap tahun juga kami masih memiliki beban bunga," ucapnya.

 

Dia mengungkapkan, dengan penjualan lahan tersebut diharapkan beban bunga ETWA bisa berkurang sekitar Rp8 miliar hingga Rp10 miliar per tahun. "Saat ini kami memerlukan pendanaan yang cukup besar hingga Rp200 miliar untuk rehabilitasi tanaman kelapa sawit di lahan seluas 8.300 hektar," kata Eisen.

 

Seperti diketahui, ETWA memiliki dua anak usaha yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, yakni PT Maiska Bhumi Semesta dan PT Malindo Persada Khatulistiwa. Adapun Anugerahinti Gemanusa bergerak di bidang produksi biodiesel dan kimia.

 

Eisen mengaku, PT Mordred Investama Indonesia sebagai pemegang saham pengendali telah menyuntikkan modal sebesar Rp277 miliar. Dia menambahkan, saat ini ETWA sedang fokus memperbaiki struktur keuangan, yang salah satunya dilakukan dengan mencari investor atau mitra strategis.

 

Eisen menyatakan, sejauh ini perseroan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pendanaan dari perbankan, karena ekuitas ETWA yang masih tercatat negatif. "Namun manajemen meyakini dalam tiga atau empat tahun ke depan, ETWA bisa membagikan dividen," imbuhnya.

 

Sebagaimana diketahui, pada tahun Buku 2022 jumlah penjualan ETWA sebesar Rp48,31 miliar atau melonjak 1.201,89 persen (y-o-y). Tetapi, pada tahun lalu perseroan masih mencatatkan rugi bersih Rp282,06 miliar atau meningkat 126,77 persen (y-o-y).