EmitenNews.com - Merdeka Battery Materials (MBMA) menyedot dana eksplorasi senilai Rp24,21 miliar. Dana tersebut digunakan untuk Tambang Nikel Sulawesi Cahaya Mineral (SCM). Periode kegiatan eksplorasi yaitu Januari-Maret 2024. 

Eksplorasi dilakukan dengan metode pengeboran dari permukaan (Diamond Drilling), pemetaan geologi, pengambilan sampel, dan survei geofisika (Ground Penetration Radar/GPR). Area-area program pengeboran eksplorasi dekat dengan lubang tambang saat ini, dan sesuai dengan rencana penambangan di masa depan.

Hasilnya, sebanyak 165 lubang bor telah diselesaikan dengan total 4.175 meter. Kegiatan lainnya, termasuk survei GPR sepanjang 90,5 km di area BR2&3 dan BR1, serta pemetaan geologi dan pengambilan sampel batuan dengan cakupan area seluas 279,8 Ha di area BR2&3 Selatan. 

Rencana tindak lanjut berupa program pengeboran diamond (DD) menggunakan 15 rig bor untuk pengeboran sumber daya/infill, dan eksplorasi. Survei GPR dan pemetaan geologi akan terus dilakukan dengan tujuan untuk menentukan target pengeboran eksplorasi selanjutnya. 

Emiten besutan Boy Thohir itu, memiliki portofolio aset-aset berkualitas tinggi dalam rantai nilai bahan baku baterai terletak di Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara, Indonesia. Aset-aset utama itu terdiri dari Tambang Nikel Sulawesi Cahaya Mineral (Tambang SCM).
Lalu, Rotary Kiln-Electric Furnace Smelters (RKEF Smelters). Konverter Nikel Matte (Nikel Matte). Proyek Acid Iron Metal (Proyek AIM). Selain itu, perseroan juga memiliki beberapa proyek pengembangan di hilir yang signifikan. Di antaranya fasilitas pengolahan High Pressure Acid Leach (HPAL), dan Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP).

Sebuah kawasan industri fokus pada bahan baku baterai, aset-aset lain mendukung keseluruhan rantai pengolahan nikel. Perseroan memiliki program eksplorasi aktif berfokus pada deleniasi penambahan sumber daya nikel di Tambang SCM. (*)