EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) membantah mendapat tekanan politisi pemilik perusahaan yang menggalang dana melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) terutama pada tahun politik.

“Ngak ada, sampai hari ini tidak ada,” kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman ketika ditanya adanya tekanan dari politisi untuk meloloskan rencana IPO perusahaanya, usai pencatatan saham NICE di gedung BEI, Selasa (9/1/2024).

 

Hal itu juga disampaikan, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik yang mengaku tidak ada tekanan dari politisi pemilik perusahaan yang akan IPO.

“Kami pastikan setiap perusahaan yang telah memenuhi persyaratan IPO ya silakan IPO,” tegas dia.

 

Ditambahkan, BEI tidak dalam posisi menghambat ataupun memberikan kemudahan lebih kepada perusahaan yang akan IPO.

“Kalau memenuhi persyaratan, ya lolos IPO,” kata Jeffrey.

 

Sementara terkait perlindungan investor, jelas dia, bursa menghimbau agar investor harus selalu rasional dalam mengambil keputusan investasi.

“Investor harus rasional dalam melakukan investasi,” pesan dia.

 

Perlu diketahui, BEI baru saja kedatangan emiten yakni NICE milik politisi PDIP, Stevano Rizki Adranacus pada hari ini (09/1).

Sehari sebelumnya, Politisi PKB, Sudjatmiko berhasil menbawa PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) menggalang dana sebesar Rp125 miliar melalui IPO pada 5 Januari 2024.

 

Sebelumnya lagi, Politisi Partai Golkar, Singgih Januratmoko berhasil membawa PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) meraup dana IPO sebesar Rp80 miliar pada akhir November 2023.