Enam Saham Terbang Usai Suspensi, 3 Ngegas ARA, 3 Lagi Loyo

Ilustrasi Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dinamika penguatan serta penurunan indeks.
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka kembali gembok perdagangan enam saham dan satu waran yang sebelumnya sepat disuspensi sebab kenaikan harga yang relatif signifikan.
Saham yang dibuka kembali tersebut yakni, PT Perintis Triniti Properti Tbk. (TRIN) beserta Waran Seri II (TRIN-W2), PT Era Graharealty Tbk. (IPAC), PT Multi Garam Utama Tbk. (FOLK), PT Asri Karya Lestari Tbk. (ASLI), PT Estee Gold Feet Tbk. (EURO), dan PT Esta Multi Usaha Tbk. (ESTA).
Danny Yuskar Wibowo, P.H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam keterangan tertulisnya Senin (20/10) menyampaikan bahwa suspensi atas saham-saham tersebut dibuka kembali mulai sesi I perdagangan Selasa (21/10) di Pasar Reguler dan Tunai, sementara Waran Seri II TRIN (TRIN-W2) di seluruh pasar.
Sebelumnya, BEI mensuspensi saham TRIN, IPAC, dan FOLK pada perdagangan tanggal 13, 7, dan 10 Oktober 2025 sebab harganya naik kencang. Sementara ASLI, EURO, dan ESTA disuspensi pada 8, 20, dan 9 Oktober 2025 juga dengan alasan serupa harganya naik tak wajar atau sebagai bentuk perlindungan bagi investor.
Pascapembukaan suspensi pada perdagangan Selasa (21/10), Tiga saham langsung menguat hingga batas atas harian (Auto Rejection Atas/ARA), yaitu ESTA naik 9,71% atau 20 poin ke Rp226, TRIN melonjak 9,52% atau 24 poin ke Rp276, dan IPAC menguat 9,70% atau 32 poin ke Rp362.
Sebaliknya, tiga saham lain justru terkoreksi hingga batas bawah harian (Auto Rejection Bawah/ARB), yakni, ASLI turun 10% ke Rp198, FOLK merosot 9,62% ke Rp188, dan EURO turun 5,61% ke Rp505. Adapun, Waran Seri II TRIN (TRIN-W2) stagnan di Rp10 tanpa perubahan.
TRIN dalam sebulan terakhir terbang 127 persen dari harga Rp111 pada 22 September 2025. Dalam enam bulan melesat 207 persen dari harga Rp82 pada 21 April 2025. Secara tahunan (YTD) naik 115 persen dari harga Rp117 pada 2 Januari 2025.
FOLK dalam sebulan terakhir terbang 108 persen dari harga Rp100 pada 22 September 2025. Dalam enam bulan melesat 316 persen dari harga Rp50 pada 21 April 2025. Secara tahunan (YTD) naik 316 persen dari harga Rp50 pada 2 Januari 2025.
ASLI dalam sebulan terakhir terbang 228 persen dari harga Rp67 pada 30 September 2025. Dalam enam bulan melesat 340 persen dari harga Rp50 pada 21 April 2025. Secara tahunan (YTD) naik 340 persen dari harga Rp50 pada 2 Januari 2025.
EURO dalam sebulan terakhir terbang 94 persen dari harga Rp278 pada 22 September 2025. Dalam enam bulan melesat 262 persen dari harga Rp149 pada 21 April 2025. Secara tahunan (YTD) naik 365 persen dari harga Rp116 pada 2 Januari 2025.
ESTA dalam sebulan terakhir terbang 182 persen dari harga Rp73 pada 22 September 2025. Dalam enam bulan melesat 171 persen dari harga Rp76 pada 21 April 2025. Secara tahunan (YTD) naik 157 persen dari harga Rp80 pada 2 Januari 2025.
Related News

Penyaluran Kredit Baru Tumbuh Positif, Simak Catatan BI

Lima Saham Lepas Suspensi, Satu Ngegas Empat Rontok ARB

Short Selling Ditunda! BEI Fokus Kaji Kenaikan Free Float

Dari Proposal Danantara, OJK Pastikan Kesiapan Penerbitan Patriot Bond

BEI Ungkap Target RNTH dan IPO Perusahaan di Danantara

Sambut Lonjakan 19 Juta Investor, BEI Gelar Event Pameran CSME 2025