EmitenNews.com - Amerika Serikat (AS) yang setahun terakhir menyita isu ekonomi global dengan kebijakan tarif resiprokal Presiden Trump yang kontroversial kini berkomitmen mengembalikan filosofi “back to basic”. Agenda KTT G20 2026 di AS mendatang akan fokus kembali pada isu ekonomi dan memastikan diskusi antar negara anggota sejalan dengan tujuan pendirian G20 untuk mempromosikan pertumbuhan dan kestabilan keuangan.

"Di bawah kepemimpinan Presiden Trump, Amerika Serikat berkomitmen untuk mengembalikan agenda perekonomian utama G20 dan menghasilkan hasil ekonomi yang nyata. Presiden Trump akan menjamu para leaders pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 14-15 Desember 2026 di Trump National Doral Miami," ujar Sherpa G20 Amerika Serikat (AS) Emory Cox, dilansir laman Kementerian Perekonomian RI.

Dalam kesempatan tersebut, AS juga berkomitmen memastikan Presidensi G20 AS result-driven dengan mengupayakan kerja yang efektif dan berdampak. Presidensi AS hanya akan menyelenggarakan 4 (empat) Working Group (WG) meliputi 3 (tiga) WG pada Sherpa Track dan 1 (satu) WG pada Finance Track, yaitu: a) Working Group on Growth and Deregulation (WGGD) – Finance Track; b) Working Group on Energy Abundance (WGEA) – Sherpa Track; c) Working Group on Innovation (WGI) – Sherpa Track; dan d) Working Group on Trade (WGT) – Sherpa Track.

"Indonesia mengapresiasi Presidensi G20 AS atas penekanannya pada upaya mewujudkan kemakmuran ekonomi dengan membatasi beban regulasi, membuka pilihan energi yang terjangkau, dan mempelopori teknologi serta inovasi baru. Prioritas-prioritas ini sangat selaras dengan komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan, transisi energi, dan pertumbuhan inklusif," ujar Sherpa G20 Indonesia Edi Pambudi.

Di sela-sela rangkaian pertemuan Sherpa yang pertama, Sherpa G20 Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan Sherpa G20 Amerika Serikat. Sherpa G20 Indonesia mendukung Presidensi G20 AS dan meminta pembahasan isu-isu yang sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan keuangan tetap masuk dalam agenda pembahasan meskipun tidak dalam bentuk WG tersendiri. Sherpa G20 Indonesia juga menyampaikan bahwa G20 merupakan forum yang mengusung prinsip konsensus.

Delegasi Pemerintah Indonesia dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Pambudi selaku Sherpa G20 Indonesia serta didampingi oleh Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral Kemenko Perekonomian dan Direktur Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri selaku Co-Sous Sherpa G20 Indonesia.(*)