EmitenNews.com - Kementerian Pertanian RI terus menambah pertumbuhan petani milenial. Pertanian adalah sebuah masa depan yang pasti dibutuhkan, sehingga Kementan terus berupaya mencetak petani milenial yang andal untuk mendukung pencapaian ketahanan pangan. Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menargetkan penumbuhan petani milenial hingga 2,5 juta pada 2024.


“Salah satu kunci utama dari keberhasilan pembangunan pertanian adalah SDM-nya, bantuan benih, pupuk, bantuan Alsintan, dan lain-lain tidak akan berhasil kalau tidak dikelola SDM yang kompeten,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo pada pengukuhan Komisariat Daerah (Komda) Petani Milenial.


Dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (5/3/2022), Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, untuk kecukupan pangan rakyat lebih dari 273 juta jiwa, tidak bisa hanya mengandalkan petani yang rata rata sudah berusia tua. Karena itu, kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini, harus dilakukan regenerasi petani.


Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengurai tentang jumlah petani di seluruh Indonesia, sekitar 33 juta orang, 77 persen di antaranya berusia di atas 40 tahun, selebihnya berusia kurang dari 40 tahun. Ini menunjukkan dominasi petani tua, yang disebutnya petani 'kolotnial' merujuk pada kata milenial bagi petani muda.


"Kita harus bekerja lebih giat lagi dan bahu membahu dengan dinas lingkup pertanian, untuk bersama-sama menumbuhkan petani milenial di seluruh Indonesia," kata Dedi.


Menindaklanjuti arahan Kepala BPPSDMP Kementan tersebut, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Yulia Asni Kurniawati menyatakan komitmennya, terus berupaya mendukung penumbuhan petani milenial di wilayah kerja BBPP Binuang, Kalimantan.


Semangat Penumbuhan Petani Milenial di Kalimantan, dilakukan oleh BBPP Binuang dengan menggenjot Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai wadah permagangan dan pelatihan bagi pemuda tani di sekitar wilayah mereka. Termasuk siswa/mahasiswa yang melaksanakan praktik kerja lapangan.


"Langkah yang kami ambil, menyiapkan dukungan pemerintah daerah melalui dinas kabupaten kota dan kabupaten yang menangani pertanian untuk mensosialisasikan amanah penumbuhan petani milenial," kata Yulia.


BBPP Binuang juga melibatkan P4S untuk meningkatkan perannya sebagai wadah permagangan dan pelatihan bagi siswa maupun mahasiswa. Mereka turun ke dinas pertanian kabupaten dan kota untuk melakukan pembinaan pendampingan ke P4S potensial, mengupayakan penumbuhan petani milenial secara bertahap.


“Saat ini kami siapkan di wilayah Kalimantan Tengah," kata Yulia AK.


Pembinaan dan pendampingan P4S melalui identifikasi kesiapan P4S, yang kemudian akan mendapat penyaluran bantuan sosial, berupa sarana dan prasarana produksi usaha tani maupun peningkatan sarana pelatihan.


Rudi Hartono, Ketua P4S Petani Sejahtera di Desa Pelantaran Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur menyatakan bangga dan mengapresiasi BBPP Binuang telah dilibatkan serta disambangi oleh Kabalai Yulia AK. Selaku Anggota Komda Kotawaringin Timur, Rudi Hartono menyatakan siap mendukung petani milenial yang berminat usaha hilir porang.


"Kami memproduksi olahan hasil porang seperti mie, daging nabati, tongseng, gulai dan nugget. Kepada petani porang yang ingin mengembangkan hilirisasi, kami siap mengedukasi serta menjadi mitra usaha untuk kegiatan pemasaran," kata Rudi Hartono. ***