EmitenNews.com - PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) berencana menggelar public expose meeting tanggal 13 Juni 2023 di Hotel Fairmont, Jakarta. Beredar kabar, ada dua agenda penting terkait aksi korporasi akan diungkap dalam acara ekspose publik tersebut. Dua agenda ini akan berdampak signifikan pada bisnis perseroan.

 

“Salah satu informasi penting dari acara ini soal rencana ekspansi usaha BOLT. Manajemen perusahaan memutuskan untuk memperluas bisnis BOLT dengan pilihan akuisisi perusahaan baru,” ujar sumber di internal perusahaan.

 

Porsi saham perusahaan yang diakuisisi mencapai 99% saham. Perusahaan yang dibidik  tengah menggeluti bisnis plating besi.


Manajemen BOLT juga menyiapkan aksi korporasi lain yang sangat prospektif untuk bisnis perusahaan. Hal itu berkaitan ekspasni perusahaan memperluas pasar di bidang industri otomotif, terutama electronic vehicle (EV).

 

Tidak sekedar rencana, Perseroan bahkan sudah mulai mensuplai part otomotif ke sejumlah minta seperti Alva One yang selama ini dikenal sebagai anak perusahaan emiten PT Indika Energy (INDY).

 

“Sekarang BOLT sedang menjajaki supply juga ke Electrum anak usaha TOBA dan GOTO, juga menajaki peluang dengan Gesits,” ujar sang sumber

 

Peluang pasar kendaraan listrik yang luas kini jadi target BOLT. Sekedar menjadi distributor, perseroan bahkan kini meliring peluang untuk terlibat sebagai produsen spare part  kendaraan listrik. “BOLT bahkan  sedang mengembangkan part dengan beberapa EV company seperti Alva One, Electrum, dan Gesits,” lanjung sang sumber.

 

Dua rencana bisnis strategis ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja keuangan perusahaan yang sedang dalam tren positif tahun ini. Sampai kuartal pertama 2023, BOLT berhasil membukukan sebesar Rp 411,74 miliar, meningkat signifikan dari  posisi Maret 2023 sebesar Rp 357,77 miliar.  

 

Kenaikan pendapatan berdampak positif pada peningkatan laba usaha yang lebih dari 100% menjadi Rp 63,94 miliar, dibanding posisi Maret 2022 sebesar Rp 31,89 miliar. Sedangkan laba bruto perseroan meningkat dari Rp 57,11 miliar per Maret 2022 menjadi Rp 88,14 miliar pada Maret 2023.