EmitenNews.com - Korban musibah gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) siang bertambah lagi. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Kamis (24/11/2022), pukul 17.00 WIB, melaporkan korban meninggal dunia gempa Cianjur, bertambah menjadi 272 jiwa. Sebanyak 39 orang dilaporkan masih hilang.


“Hari ini ditemukan satu jenazah atas nama Ibu Nining umur 64 tahun. Sebanyak 162 jasad sudah berhasil teridentifikasi,” kata Kepala BNPB Suharyanto di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur, Kamis (24/11/2022).


Dalam keterangan pers yang sama, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menambahkan kerusakan rumah warga terparah yang berada di atas titik episenter dan dengan konstruksi buruk. “Dari pengamatan di lapangan, kondisi tanah tidak begitu signifikan, yang lebih signifikan adalah kondisi konstruksi bangunan.”


Menurut Dwikorita, pembangunan kembali rumah warga masih dapat dilakukan di lokasi yang sama, dengan dua syarat: konstruksi tahan gempa dan jarak hingga 100 meter radius dari titik pusat gempa.


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo kembali mengunjungi lokasi terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Jokowi ingin memastikan proses evakuasi dan distribusi bantuan berjalan dengan baik.


“Pencarian dan penyelamatan korban hilang menjadi prioritas hari ini. Karena kita tahu di sini masih ada 39 orang yang belum ditemukan di satu titik saja. Sehingga proses evakuasi menjadi prioritas saat ini, kita konsentrasi. Kita akan konsentrasi di titik ini untuk evakuasi," ujar Jokowi kepada pers.


Dalam kunjungan sebelumnya, Selasa (20/11/2022), Presiden Joko Widodo menjanjikan  bantuan sebesar Rp50 juta untuk warga yang rumahnya rusak berat, dan Rp20 juta untuk rusak sedang. Verifikasi untuk penerima bantuan ini akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.


Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, uang sebegitu mungkin tidak cukup untuk membangun rumah tahan gempa. “Konstruksi tahan gempa pasti dana agak besar. Tentunya kami mengharapkan warga masyarakat berpikir ke masa yang akan datang, bukan asal jadi sekarang.” ***