EmitenNews.com - Pratama Abadi Nusa Industri (PANI) berganti jubah menjadi Pantai Indah Kapuk Dua. Dan, mematenkan Sugianto Kusuma atau Aguan, sebagai presiden direktur (presdir). Penetapan pendiri Agung Sedayu Group (ASG) itu, diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Jakarta, hari ini, Senin, 19 Juni 2023. 


Aguan masuk melalui kendaraan Multi Artha Pratama (MAP) sekitar Oktober 2021 lalu. Itu setelah mencaplok 80 persen atau 328 juta saham Pantai Indah Kapuk. Selanjutnya, Pantai Indah Kapuk disulap menjadi pengembang properti, di bawah bendera Agung Sedayu Group, dan Salim Group.


Selanjutnya, RUPS Tahunan memutuskan seluruh laba bersih tahun buku 2022 dicatatkan sebagai laba ditahan. ”Jadi, kami tidak bagi dividen,” tutur Christy Grassela Sekretaris Perusahaan Pantai Indah Kapuk Dua, dalam paparan publik di Jakarta, Senin(19/6). 


Sepanjang tahun buku 2022, perseroan membukukan laba bersih Rp138,19 miliar dari hasil penjualan Rp872,13 miliar. Lalu, saldo laba ditahan tercatat Rp139,34 miliar. Total aset perseroan mencapai Rp16,3 triliun, naik 3 persen bila dibanding tahun 2022 senilai Rp15,9 triliun.


Saat ini, cadangan tanah perseroan di sekitar PIK 2 didominasi hak pengembangan perumahan, dan komersial dengan total 743 hektare (ha) per 31 Maret 2023. Perseroan akan terus menambah landbank. Namun, perseroan belum mau menjelaskan lebih detail rencana akuisisi lahan yang akan dilakukan. 


Nah, guna menunjang ekspansi bisnis, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) Rp367 miliar. Di mana penggunaan dana itu, masih untuk membangun infrastruktur, dan akuisisi lahan. Realisasi capex kuartal I-2023 sebesar Rp2,4 miliar. “Perseroan dalam memacu pertumbuhan bisnis akan fokus membangun basis recurring income,” tegas Yohanes Edmond Budiman Direktur Pantai Indah Kapuk Dua.


Sepanjang tahun ini, perseroan mematok pra penjualan mencapai Rp2,13 triliun. Per kuartal I-2023 perseroan membukukan pendapatan Rp919 miliar atau melonjak 695 persen dari edisi sama 2022. Itu ditunjang penjualan real estate yakni dari rumah tinggal, dan tanah kaveling melonjak 36 kali lipat dari periode sama tahun sebelumnya. Penjualan itu, mayoritas dikontribusi anak usaha. (*)