EmitenNews.com - Garuda Indonesia (GIAA) tengah menggodok private placement. Rencana itu masih tahap diskusi awal Kementerian BUMN dengan sejumlah investor strategis. Perseroan akan berkoordinasi secara intensif dengan Kementerian BUMN kalau sudah ada titik terang. 


Kementerian BUMN melakukan pendekatan dengan beberapa calon investor strategis dalam kapasitas sebagai pemegang saham seri A Dwiwarna. ”Saat ini, kami fokus memastikan kinerja usaha berjalan optimal menyusul penuntasan proses restrukturisasi, sehingga perseroan menjadi perusahaan lebih sehat, agile, dan berdaya saing,” tulis Prasetio, Plh Direktur Utama Garuda Indonesia. 


Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meminta manajemen Garuda Indonesia menawarkan harga saham wajar, atau tidak lebih rendah. BUMN tidak mentradisikan menjual saham dengan nilai di bawah rata-rata. ”Ya, harus memposisikan penjualan aset BUMN dengan harga benar,” tegas Erick.


Erick memandang market atau pasar BUMN sangat potensial. Oleh karena itu, setiap aksi korporasi harus memberi value added bagi masyarakat, dan negara. ”Jangan sampai ditipu karena kita punya market besar,” ucapnya. 


Garuda terus melakukan penguatan fundamental melalui tambahan armada berbadan kecil untuk mendukung operasional dalam melayani penumpang. Perseroan diharap mendukung pemulihan ekonomi, dan pariwisata Indonesia. Selain itu, Garuda akan terus mengoptimalkan ketersediaan layanan penerbangan melalui restorasi armada.


Perseroan juga tengah bersiap untuk dapat melayani penerbangan haji pada 2023. Selanjutnya, perseroan juga akan senantiasa mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan berlaku. ”Hingga detik ini, belum ada rencana aksi korporasi,” tegas Prasetio. (*)