EmitenNews.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencatat pencapaian penting dalam transformasi teknologinya. Perusahaan teknologi nasional ini baru saja menyelesaikan proses migrasi cloud dua unit bisnis utamanya ke pusat data milik Tencent Cloud dan Alibaba Cloud di Indonesia.

Proses migrasi sistem On-Demand Services (ODS) atau layanan Gojek ke pusat data Tencent Cloud di Jakarta rampung pada Kamis, 5 Juni 2025. Hebatnya, seluruh proses kompleks ini hanya memakan waktu 4 jam 54 menit, tanpa hambatan berarti.

Migrasi ini melibatkan lebih dari 1.000 layanan mikro dan lintas negara serta multi cloud environment. GOTO juga memanfaatkan lebih dari 50 produk Tencent Cloud demi memastikan proses transisi berjalan mulus.

Tak hanya itu, GOTO juga menyelesaikan migrasi sistem fintech GoPay ke pusat data Alibaba Cloud di Jakarta. Menurut siaran pers tanggal 10 Juni, ini menjadi salah satu proses migrasi paling kompleks secara teknis di Indonesia. Sebab, sistem ini menangani lebih dari 20 juta pengguna aktif bulanan yang bertransaksi secara simultan.

Proyek migrasi ini merupakan bagian dari kemitraan strategis GOTO dengan dua raksasa teknologi cloud dunia, dengan tujuan menghemat biaya infrastruktur hingga lebih dari 50% dan memperkuat kedaulatan data nasional.

“Dalam paparan kinerja 2024, manajemen menyampaikan target migrasi cloud rampung seluruhnya pada kuartal III-2025, dan dampak keuangan akan mulai terasa pada kuartal IV-2025,” jelas Sarkia Adelia, analis dari Panin Sekuritas.

Sarkia menambahkan bahwa proses migrasi berjalan sangat lancar meski kompleksitasnya tinggi. “Tingkat disrupsi sangat minim. Artinya secara operasional, layanan tetap berjalan, transaksi tetap bisa dilakukan. Ini menunjukkan sistem GOTO sangat solid,” ujarnya.

Dengan ODS yang sudah mencatat operating profit, Fintech yang kian efisien, serta arus kas operasional positif, efisiensi dari migrasi cloud ini diharapkan menjadi katalis kuat bagi profitabilitas GOTO di 2025.

Sarkia menyebutkan bahwa di tengah tren perbaikan kinerja, harga saham GOTO yang sempat melemah justru menjadikan valuasinya menarik. “Migrasi cloud yang sukses bisa menjadi sentimen positif bagi saham GOTO,” tambahnya.

Pada perdagangan Selasa, 10 Juni 2025, saham GOTO ditutup naik 8,2% ke Rp66 per saham. Volume perdagangan mencapai 8,6 miliar saham, dengan total nilai transaksi Rp551,6 miliar, menjadikan GOTO sebagai salah satu top gainers yang turut mendongkrak kinerja IHSG.