EmitenNews.com -Harga spot minyak sawit mentah (CPO) acuan Malaysia diprediksi akan semakin melemah selama tiga hingga empat kuartal berikutnya, setelah turun lagi hingga di bawah USD800 per ton (t) pada bulan September 2023.
Produksi minyak sawit telah meningkat secara signifikan tahun ini, dan kami perkirakan akan terus meningkat sebelum potensi El Nino yang kuat mulai mempengaruhi produksi pada akhir tahun 2024. Pasokan minyak nabati lainnya secara global juga akan meningkat selama periode ini.
Peramal cuaca memperkirakan kemungkinan besar terjadinya setidaknya cuaca El Nino “Kuat” yang akan bertahan hingga Maret 2024. Pola cuaca sebelumnya, yang menyebabkan cuaca lebih kering di Indonesia dan Malaysia, biasanya berlangsung selama satu tahun atau lebih.
“Oleh karena itu, kami melihat risiko El Nino yang kuat akan terus berlanjut setidaknya hingga akhir tahun 2024,” tulis riset yang diterbitkan Fitch Ratings dan dikutip, Jumat (29/9/2023).
Prakiraan cuaca dalam beberapa bulan ke depan akan memberikan visibilitas yang lebih baik pada paruh kedua tahun 2024 dan seterusnya, dan dapat mencerahkan prospek harga CPO pada tahun 2024-2025. Saat ini kami mengasumsikan USD600/t untuk tahun 2024, dan USD650/t setelahnya.
Related News
Punya Cadangan 7,8 Miliar Ton, Roadmap Hilirisasi Silika Dirilis
Harga Emas Antam Naik Rp2.000 per Gram
Harga Emas Diprediksi Bakal Tembus Segini di Akhir Tahun, Minat?
Roadmap Hilirisasi Silika Terbit, Ada Cadangan 7,8 Miliar Ton
Aset Bank Syariah Cetak Rekor Tertinggi, Capai Rp1.028,18 Triliun
Berharap Tarif Nol Persen Sawit, Menko Airlangga ke AS Pekan Depan





