EmitenNews.com - Harga logam mulia domestik diramal masih berpeluang melanjutkan penguatan hingga akhir 2025. Salah satu faktornya adalah tren kenaikan harga emas dunia yang ditopang tensi geopolitik global dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter alias The Federal Reserve (The Fed), Amerika Serikat.

Pengamat Pasar Emas Ibrahim Assuaibi menilai level Rp2,7 juta per gram berpotensi tercapai jika ketidakpastian global berlanjut. 

Ibrahim menjelaskan pada Minggu (14/12/2025) meski harga emas sempat mengalami kenaikan, tekanan koreksi juga relatif muncul kuat di pasar Amerika, “Akhirnya ditutup di USD4.300 per oz, sementara logam mulia di hari Sabtu (13/12) berada di Rp2.462.000," kata Ibrahim.

Menurut Ibrahim, apabila harga emas dunia kembali melemah, level support terdekat berada di kisaran USD4.200–4.255 per troy ounce, dengan harga logam mulia domestik sekitar Rp2,452 juta per gram. 

Namun sebaliknya, jika terjadi rebound, emas dunia berpeluang menguji resistance awal di USD4,329 per troy ounce, dengan harga logam mulia sekitar Rp2,477 juta per gram.

“Dalam satu minggu ke depan, harga emas dunia berpotensi menuju USD4,380 per troy ounce, dan logam mulia bisa ke Rp2,59 juta. Bahkan, di bulan Desember ada peluang mencetak level tertinggi di USD4.440 per oz, dengan logam mulia menyentuh Rp2,7 juta per gram,” kata Ibrahim.

Ia menilai, faktor utama yang menopang penguatan emas berasal dari rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang menunjukkan pelemahan, sehingga membuka peluang pembahasan penurunan suku bunga The Fed pada awal 2026. 

“Pergantian kepemimpinan gubernur bank sentral AS juga bisa mengubah arah kebijakan menjadi lebih dovish,” terang Ibrahim.

Selain faktor moneter, Ibrahim menekankan bahwa eskalasi geopolitik menjadi katalis dominan pergerakan emas. Ketegangan di Timur Tengah, konflik Rusia–Ukraina, hingga memanasnya hubungan Amerika Serikat dengan Venezuela serta Tiongkok dengan Taiwan, dinilai meningkatkan permintaan emas sebagai aset lindung nilai.

“Selama geopolitik masih menjadi penopang utama, saya masih optimistis harga emas dunia bisa mencapai Rp4,44 juta. Untuk logam mulia domestik, level Rp2,7 juta per gram sangat mungkin tercapai hingga akhir tahun,” pungkas Ibrahim. (*)