EmitenNews.com -Kondisi ekonomi yang buruk masih berdampak negatif pada industri konstruksi, sehingga berdampak pada harga saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) yang masih dalam pelemahan.

Mengutip data perdagangan sejak akhir tahun lalu hingga hari Selasa (23/1), pergerakan harga saham WEGE berada dalam kondisi flat di level 80 secara year to date (YtD). Dalam seminggu terakhir, harga saham WEGE juga melemah dari 81 menjadi 80, turun 1 poin atau 1,2%.

Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Abyan Yuntoharjo mengatakan meskipun belum memberikan valuasi kepada perusahaan, Ia melihat bahwa WEGE saat ini diperdagangkan dengan penilaian rasio P/B yang jauh lebih rendah.

"Kondisi ekonomi yang buruk masih berdampak negatif pada industri konstruksi, sehingga berdampak pada nilai perseroan. Selain itu, saat ini perusahaan tersebut diperdagangkan mendekati -1,5x SD dari rata-rata rasio P/B selama 3 tahunnya," kata Abyan dalam keterangan tertulis hari ini.

Pada kuartal III 2023, WEGE melaporkan pendapatan sebesar Rp949 miliar, naik 5,7% QoQ; tumbuh 93,7% YoY, dan secara kumulatif sebesar Rp2,54 triliun, tumbuh 53,8% YoY. Hal ini didorong oleh penyelesaian proyek pada tahun 2023 dan pemesanan baru proyek IKN.

Adapun laba bersih pada kuartal III 2023 menghasilkan Rp4 miliar, 47.4% QoQ, turun 85,8% YoY, secara kumulatif Rp21 miliar, atau turun 76,7% YoY. "Terutama disebabkan oleh kerugian non-operasional pada periode tersebut," ujar Abyan.

Didirikan pada tahun 2008, WEGE bergerak dalam bidang konstruksi bangunan. Khususnya, WEGE telah memberikan dampak signifikan terhadap lanskap Indonesia melalui keterlibatannya dalam beberapa proyek penting.

"WEGE juga memiliki konstruksi modular yang telah diterapkan sejak tahun 2016, menampilkan produk unggulannya dalam beragam proyek," pungkas Abyan.