Atas kinerja operasional tersebut maka pendapatan konsolidasi yang dibukukan PGN meningkat sebesar 2% atau tercatat USD2,69 miliar, di mana kontribusi terbesar diperoleh dari bisnis niaga dan transmisi gas bumi sebesar78% dan selebihnya merupakan usaha hulu dan lainnya.
Posisi kas setara kas masih terlihat solid untuk kebutuhan investasi dan modal kerja perusahaan, di mana nilai yang dibukukan sebesar USD1,04 miliar. Angka ini mengalami penurunan dari periode yang sama tahun sebelumnya karena upaya perusahaan memperbaiki struktur utangnya melalui aksi korporasi pembelian kembali obligasinya.
"Posisi kas kami masih baik pasca buyback tahun ini dan didorong dari operating cashflow yang terjaga," ujar Fadjar Harianto Widodo selaku Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGAS.
Selain itu, kata dia, melihat dari interest coverage ratio (sebesar 10,3x) serta rasio utang terhadap modal (sebesar 0,5x) maka PGN masih dalam kondisi likuiditas yang sehat.
"Bilamana ke depan dibutuhkan pembiayaan eksternal maka kesempatan itu masih terbuka untuk kami," ucapnya.
Related News

Surplus 49 Persen, Laba JSMR Kuartal I-2025 Sentuh Rp927,49 Miliar

Laba Melorot 54 Persen, Kuartal I-2025 IATA Defisit USD2,19 Juta

Drop 79,51 Persen, Laba ADRO Kuartal I-2025 Sisa USD76,69 Juta

Melambung 1.352 Persen, Kuartal I-2025 EMTK Kemas Laba Rp3,63 Triliun

Kompak! Penjualan & Laba HM Sampoerna (HMSP)Tergerus di Kuartal I

EMTK Bagikan Dividen Jumbo, Ini Jadwalnya