EmitenNews.com — Per 31 Desember 2021, total nilai hapus buku pembiayaan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) mencapai Rp1,07 triliun yang didominasi pembiayaan musyarakah mencapai Rp976,9 miliar.


Berdasarkan penjelasan manajemen PNBS dalam surat yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), total penghapusbukuan per 31 Desember 2021 mencapai Rp1,07 triliun, dengan besaran pada piutang murabahah Rp49,5 miliar, pembiayaan mudharabah Rp40,8 miliar dan pembiayaan musyarakah mencapai Rp976,9 miliar.


"Langkah hapus buku tersebut dilakukan atas nasabah-nasabah bermasalah yang terdampak pandemi Covid-19 maupun bagi nasabah yang sebelumnya sudah bermasalah dan semakin memburuk bisnisnya selama pandemi Covid-19," sebut manajemen PNBS dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (13/5).


Manajemen PNBS menjelaskan, hapus buku pembiayaan tersebut dilakukan untuk memperbaiki rasio pembiayaan macet (NPF) pada periode yang berakhir 31 Desember 2021. Pada 2020, rasio NPF bruto dan net masing-masing sebesar 13,77 persen dan 11,33 persen, karena banyak nasabah yang tidak bisa membayar angsuran akibat terdampak kondisi pandemi.


Sebagaimana diketahui, pada Tahun Buku 2021 PNBS membukukan kerugian mencapai Rp818 miliar, akibat adanya peningkatan pencadangan kualitas aktiva produktif untuk melakukan write-off di sejumlah pembiayaan berkualitas rendah, yakni sebesar Rp1,05 triliun.


Adapun komposisi pembiayaan berkualitas rendah tersebut terdiri atas, piutang murabahah sebesar Rp40 miliar, pembiayaan mudharabah sebesar Rp18 miliar, pembiayaan musyarakah mencapai Rp884 miliar, piutang ijarah sebesar Rp2 miliar dan agunan yang diambil alih sebesar Rp102 miliar.