Ditambah, beban umum dan administrasi naik 21,6 persen menjadi Rp2,665 triliun.

 

Akibatnya, laba sebelum pajak penghasilan menyusut 9,6 persen menjadi Rp8,273 triliun.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2022 telah audit emiten rokok itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/3/2023).

 

Sementara itu, total kewajiban bertambah 11,3 persen menjadi Rp26,616 triliun.

 

Pada sisi lain, jumlah ekuitas berkurang  3,4 persen menjadi Rp28,17 triliun.