EmitenNews.com - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) genap berusia 24 tahun. Sebagai wujud dari semakin matangnya usia KSEI, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia ini memperoleh beberapa predikat sebagai yang ‘terbaik’. Pada 30 November 2021, KSEI meraih gelar sebagai salah satu sub registry terbaik versi Bank Indonesia. Tak berapa lama kemudian, KSEI juga meraih gelar sebagai Kustodian sentral terbaik di Asia Tenggara untuk yang keempat kalinya.

 

Dari total 16 sub registry anggota Bank Indonesia yang menatausahakan surat berharga negara (obligasi pemerintah, sukri, ORI dll), predikat sebagai sub registry terbaik diberikan oleh Bank Indonesia kepada KSEI. Penetapan tersebut sesuai dengan kriteria sub registry yang memberikan data laporan yang kredibel, ketepatan dan kecepatan waktu penyampaian laporan, serta kesesuaian dengan ketentuan. Sedangkan raihan Kustodian sentral terbaik di Asia Tenggara berhasil diperoleh KSEI dari Alpha South East Asia. Sebelumnya KSEI juga meraih penghargaan yang sama pada 2016, 2018, dan 2019. Gelar Kustodian sentral terbaik di Asia Tenggara berhasil 

diperoleh KSEI atas inovasi yang dilakukan sepanjang 2020—2021 serta rencana pengembangan di masa mendatang.

 

Inovasi digital memang identik dengan KSEI. Sebagai salah satu regulator pasar modal Indonesia bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), KSEI terus berupaya untuk mendukung pegembangan pasar modal Indonesia, khususnya di tengah era digital yang saat ini mendominasi. Meskipun kondisi pandemi masih berlangsung dan terdapat pembatasan mobilitas, niscaya KSEI menyiapkan berbagai infrastruktur untuk memastikan aktivitas transaksi pasar modal dapat berlangsung secara berkesinambungan. 

 

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, “Hal ini sesuai dengan tema perayaan hari jadi KSEI ke-24 yaitu ‘Digital Empowerment’. Tema tersebut juga sejalan dengan karakteristik investor pasar modal Indonesia yang saat ini didominasi oleh anak muda yang sebagian besar melek digital. ” kata Uriep.

 

Saat ini, 81,36% investor pasar modal Indonesia merupakan generasi milenial dan gen z. Dengan demikian, pengembangan dari sisi teknologi digital dan pembangunan infrastruktur pasar modal yang memungkinkan kegiatan online harus dapat diwujudkan KSEI. Uriep menambahkan, bukti nyata dari keberhasilan atas terobosan dan inovasi yang telah diselenggarakan KSEI, salah satunya tercermin dari pertumbuhan jumlah investor pasar modal Indonesia. Simplifikasi pembukaan rekening maupun eASY.KSEI turut berperan serta dalam pertumbuhan jumlah investor pasar modal Indonesia, khususnya investor saham yang mengalami pertumbuhan jumlah hingga 100%. 

 

Pencapaian lainnya yang berhasil diraih KSEI berhubungan dengan upaya untuk menjaga reputasi KSEI selaku institusi yang kredibel. Pada 17 Desember 2021, KSEI telah menerapkan ISO 37001 mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan. Dengan telah diterapkannya ISO tersebut di lingkungan KSEI secara keseluruhan, maka KSEI berupaya membangun kerangka kerja perusahaan yang mencegah, mendeteksi dan menyelidiki kejadian penyuapan dan korupsi, guna terciptanya lingkungan organisasi yang bersih dan berintegritas.

 

Pada kesempatan yang sama, Uriep juga menyampaikan beberapa pengembangan yang berhasil dilakukan KSEI pada tahun 2021, khususnya yang dapat mendukung beberapa kegiatan di pasar modal Indonesia secara online. Selama 2021, terdapat penambahan 1 Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) yang bekerjasama dengan KSEI, sehingga total terdapat 17 bank yang dapat mendukung pembukaan RDN dalam berinvestasi di pasar modal. Adapun jumlah Perusahaan Efek yang dapat mendukung program Simplifikasi Pembukaan Rekening sepanjang tahun 2020 juga bertambah 12 perusahaan sehingga secara total terdapat 31 Perusahaan Efek yang dapat mendukung proses pembukaan rekening secara online. 

 

Beberapa tonggak sejarah penting di pasar modal Indonesia juga berhasil direalisasikan KSEI tahun ini. Pada 10 Juni 2021, KSEI bersama dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) secara resmi melakukan penandatanganan Perjanjian Penggunaan Layanan Jasa Sistem Multi Investasi Terpadu (S-MULTIVEST). Dengan penandatanganan ini, KSEI berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur serta sistem dan mekanisme pencatatan pengelolaan Dana Tapera, termasuk dengan BRI selaku Bank Kustodian. Pengembangan S-MULTIVEST bertujuan untuk mewujudkan proses penyimpanan dan administrasi Dana Tapera secara transparan, akuntabel dan efisien.