EmitenNews.com - Kementerian Pertanian RI kian serius mewujudkan regenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial dari sektor pertanian. Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan menciptakan wirausahawan milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS). IFAD sudah menggelontorkan USD55,3 juta bagi Program YESS di Indonesia selama enam tahun program berjalan sejak 2019 hingga 2025.


Dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (18/6/2022), Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan, regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian. Indonesia kata dia, harus menjalankan pertanian efektif, efisien dan transparan melalui pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial. Melalui sinergi dengan IFAD, Kementan berupaya meningkatkan regenerasi melalui pengembangan petani milenial sekaligus memastikan bahwa bertani itu keren.


Mentan Syahrul mengingatkan, pengelolaan pertanian harus dilakukan secara baik dan mengutamakan kepentingan rakyat. Terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19, sektor pertanian terbukti mampu menopang basis ekonomi dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.


Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, mengharapkan melalui Program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausahawan muda di bidang pertanian.  Kementan mendorong pertanian menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.


Menurut Dedi, Program YESS sangat mendukung pengembangan SDM pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di perdesaan secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka akan siap menghadapi era milenial.


Kunjungan IFAD

Guna memastikan progres dari Program YESS, Country Director - Head of the South East Asia and Pacific Hub IFAD, Ivan Cossio Cortez; IFAD - Asia Pacific Regional Director, Reehana Raza; Lead Portfolio Advisor - Asia and the Pacific Division, Chicca Liam melakukan kunjungan ke beberapa lokasi penerima manfaat program YESS di Provinsi Jawa Timur pada Jumat (17/6/2022). Tim IFAD berdiskusi dengan delapan penerima Hibah Kompetitif (HK) perwakilan Jawa Timur. Tim IFAD menanyakan langsung terkait nominal HK yang didapatkan? Bagaimana peran mentor sejauh ini, dan Ilmu apa yang diberikan oleh mentor?.


Ghosiyatul Wakhidah, 36, salah satu petani paprika dari Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Penerima manfaat HK ini mengembangkan budidaya paprika aneka varian (merah, hijau, kuning, ungu) di tiga lokasi lahan dengan total luasan 3.900 m2 sebanyak 12.000 tanaman. Ia mengaku sangat berbangga hati tim IFAD, dalam hal ini penyandang dana program YESS dapat hadir di Reagan Farm lokasi usaha miliknya.


“Alhamdulillah, Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu lokasi program YESS. Alhamdulillah lagi, saya juga menjadi salah satu penerima manfaatnya. Saya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan dikunjungi langsung oleh Tim IFAD. Ini akan menjadi pemacu semangat kami semua untuk jauh lebih maju lagi mengembangkan sektor pertanian,” katanya.


Ghosiyatul Wakhidah menceritakan setelah menerima manfaat HK pada 2021, omset budidaya paprika mencapai kisaran Rp50 juta per bulan dengan jaringan pemasaran e-Commerce, Tani Hub. Ia mensuplai Tani Hub secara kontinyu, dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas mulai dari tanam, perawatan, panen hingga pasca panen. Untuk hasil panen yang tidak sesuai grade Tani Hub dijual di pasar lokal. “Kami juga telah ada kontrak dengan Pizza Hut wilayah Jawa Timur untuk mensuplai kebutuhan paprika.”


Hadir mendampingi Tim IFAD, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BBPPSDMP Kementan (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti; Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Setya Budhi Udrayana; Penanggung Jawab PPIU Provinsi Jawa Timur serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan, Diana Lukita Rahayu yang sangat antusias seraya menyampaikan potensi pertanian Pasuruan di pertanian. Disampaikan pula rencana ke depan bagi pengembangan pertanian yang diarahkan pada pembentukan klasterisasi produk pertanian.


Selain bertemu perwakilan penerima HK, Ivan Cossio Cortez dan koleganya mengunjungi lokasi pemagangan. Bertemu dengan alumni pemagangan Program YESS dan Dinas Ketenagakerjaan setempat, Tim IFAD memastikan benefit yang didapatkan oleh peserta pemagangan, selain bertanya ilmu yang didapatkan, apakah bermanfaat untuk kehidupannya sekarang?


IFAD juga menanyakan apa benefit yang didapatkan KSU Tunas Setya Baru selaku salah satu lokasi tempat pemagangan. Yang menarik, tempat permagangannya memiliki semangat tinggi untuk bergerak mendukung regenerasi pertanian. Itu pula yang menjadi salah satu alasan pemilihan KSU Tunas Setya Baru bersama Program YESS mendongkrak regenerasi petani di Indonesia khususnya di Jawa Timur. Harapannya agar mereka yang telah magang di KSU Tunas Setya Baru memiliki semangat tetap bergerak di bidang pertanian dan dapat mengaplikasikan ilmunya.


Beberapa kali Tim IFAD menyatakan apresiasinya terhadap pelaksanaan program YESS di Indonesia. Reehana Raza menyampaikan IFAD sangat bangga dengan apa yang dilakukan petani muda maupun alumni program pemagangan. “Antusiasme mereka sebagai generasi milenial sangat  tinggi untuk bergerak di bidang pertanian  dan ini sangat menginspirasi." ***