IHSG Anjlok 1,18 Persen di Sesi I, ADRO, BRPT, BMRI Top Losers LQ45
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah signifikan pada sesi pertama perdagangan Jumat (29/11), seiring dengan tekanan dari mayoritas bursa regional yang berada di zona merah.
Berdasarkan data perdagangan saham, IHSG terkoreksi 1,18 persen atau 84,772 poin, berakhir di level 7.115,385 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 7.107 hingga batas atas pada level 7.200 setelah dibuka pada level 7.200 pagi ini.
Penurunan ini disebabkan oleh aksi jual yang masif, terlihat dari 396 saham yang tertekan, sementara hanya 175 saham yang mampu menguat dan 213 saham lainnya stagnan. Volume perdagangan mencapai 15,4 miliar saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp6,6 triliun.
Seluruh indeks sektoral mencatat pelemahan, dengan tekanan terbesar berasal dari sektor teknologi, energi, dan industri. IDX-Techno memimpin penurunan dengan koreksi 1,87 persen, diikuti oleh IDX-Energy yang melemah 1,86 persen, dan IDX-Industry turun 1,05 persen.
Di jajaran saham unggulan LQ45, sejumlah emiten mencatatkan penurunan tajam. Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) anjlok 22,83 persen ke level Rp2.130. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga terkoreksi 6,74 persen ke Rp830, sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 3,49 persen ke Rp6.225.
Meski mayoritas saham melemah, beberapa emiten masih mampu mencetak kenaikan. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 2,01 persen ke Rp1.525, disusul PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang menguat 1,38 persen ke Rp2.210, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) naik 1 persen ke Rp1.515.
Related News
IHSG Tutup 2025 di Zona Hijau, Catat 24 Kali ATH Sepanjang Tahun
Aktivitas Pencatatan BEI 2025, IPO Sepi-Delisting Makin Banyak
Telisik Performa IHSG di Deretan Indeks Saham Dunia Jelang Akhir 2025
Pengusahaan WK Panas Bumi Baturaden Tetap Jalan di Bawah Pantauan
Layani 20.000 Penumpang/Hari, Stasiun Jatake Siap Operasi Awal 2026
RDMP Balikpapan Jadi Penentu Target Stop Impor Solar di 2026





