EmitenNews.com - Kemarin IHSG bergerak menguat dan di tutup anomali plus 114 poin atau 1,828% pada 6343 di pimpin oleh saham sektor energi, bahan baku dasar, manufaktur, properti & real estat di tengah – tengah pelemahan indek bursa global, berlanjutnya penguatan harga batu bara, kekhawatiran kasus gagal bayar Evergrande, kekhawatiran inflasi global, spekulasi pengumuman PPKM dan penguatan IDR/USD (0.29%=14266).


Indra Tedja Kusuma Analis Sucor Sekuritas dalam risetnya, Selasa (5/10/2021) mengatakan, hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG bergerak berfluktuasi dengan potensi profit taking pada kisaran 6287 - 6387 dengan pertimbangan : indikator SO (naik/94), muncul candle White Morubozu, C=H, indikator ST Mov Avg (Bullish / Bullish), ACR : tekanan beli berlanjut dan bertambah besar, CPA : perkiraan pola Uptrend Channel dan Penguatan indek kemarin di ikuti dengan peningkatan volume.


Adapun menyikapi kondisi pasar saat ini, Dia menyarankan pada para pelaku pasar untuk dapat mencermati beberapa saham pilihan seperti ANTM, BRPT, BBNI, BRIS SMRA, dan BSDE. 


ANTM Buy On Weakness dengan support di 2260 cutloss jika break di bawah 2220 Jika tidak break di bawah 2290 potensi naik ke 2400 - 2450 short term. 


BRPT Buy On Weakness dengan support di 950 cutloss jika break di bawah 930 jika tidak break di bawah 965 potensi naik ke 1020- 1050 short term. 


BBNI Spekulasi Buy dengan support 5550 cutloss jika break di bawah 5450 Jika tidak break di bawah 5650 potensi naik 5800 - 5900 short term. 


BRIS Buy On Weakness dengan support di 2080 cutloss jika break di bawah 2050 Jika tidak break di bawah 2100 potensi naik ke 2180 - 2230 short term. 


SMRA Spekulasi Buy dengan support di 880 cutloss jika break di bawah 860 Jika tidak break di bawah 900 potensi naik ke 960 - 1000 short term. 


BSDE Spekulasi Buy dengan support 1070 cutloss jika break di bawah 1050 Jika tidak break di bawah 1090 potensi naik 1150 - 1180 short term. 


Pelemahan bursa regional akan menjadi pemberat pergerakan IHSG, sedangkan aksi beli investor asing di bursa domestic akan menjadi penopang pergerakan IHSG hari ini. Pelaku pasar masih terlihat akan mencermati pergerakan harga komoditi.


Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit per Agustus 2021 sebesar 1.16% secara tahunan (yoy). Jika dibandingkan akhir tahun lalu atau Year to Date (ytd) kredit bertumbuh 1.91%. Padahal pada bulan Juli 2021, kredit baru tumbuh 0.5% yoy. Seiring denngan membaiknya permintaan pembiayaan ini, industry perbankan berharap bisa Kembali mengandalkan pendapatan bunga sebagai sumber pertumbuhan.